oleh

Firman: Alih Kelola SMA/SMK Bukan Hal Baru

Bandung, JurnalMedia.com – Pengelolaan SMA/SMK ke provinsi bukan hal yang baru. Sekitar 20 tahun ke belakang, pada era Kanwildikbud, tatakelola SMA/SMK ini wewenang pengelolaannya ada di provinsi. Hal tersebut diungkapkan Sekretaris Dinas Pendidikan (Sekdis) Provinsi Jawa Barat, Firman Adam di Bandung belum lama ini.

“Jadi kalau pengelolaan SMA/SMK ini sekarang kembali ke provinsi, berarti istilahnya back to basic. Tetapi ini sebenarnya sebuah tantangan yang sangat luar biasa unuk pusat provinsi dan daerah kabupaten/kota,” kata Firman, saat ditemui di ruang kerjanya kemarin.

Namun, menurut Firman, persoalaannya tidak segampang itu. Sekarang tantangannya cukup berat. Perbandingan jumlah sekolahnya pun, baik sekolah swasta maupun negeri, jauh berbeda. “Tapi Disdik Jabar jauh sebelumnya sudah siap melaksanakan alih kelola SMA/SMK ini. Betapa tidak, karena layanan pendidikan harus berjalan secara baik,” ujarnya.
Oleh sebab itu, lanjut Firman, Disdik Jabar dalam tahun anggaran 2017 fokus kepada alih kelola, seperti halnya ada penambahan ruang kelas baru dan unit sekolah baru (RKB-USB).

“Penataan pun terus kita lakukan. Memang pada saat masa transisi pada tiga bulan terakhir — Oktober, November, dan Desember–, tatakelola untuk SMA/SMK secara adminsitrasi masih di kabupaten/kota. Namun, mulai per 1 Januari 2017, semua administrasi sudah beralih ke provinsi,” papar Sekdis.

“Allhamdulillah, sejauh ini dalam pelaksanaannya berjalan lancar,” sambungnya.
Dikatakan Firman, dengan dikelolanya SMA/SMK oleh provinsi, otomatis ada perubahaan struktur. Struktur di provinsi dan daerah sekolah sudah nyambung. Di beberapa daerah di Jabar, misalnya sudah terbentuk Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD).

“Mereka ini ‘kan semacam balai layanan pendidikan. Tentu dalam meknisme sistem kerjanya bertanggungjawab untuk menjamin keterlayanan pendidikan,” jelasnya

Komentar