oleh

SOTK Baru Sesuai PP No.18 Tahun 2016

Bandung, JurnalMedia.com – Kepala Bagian Organisasi dan Pemberdayaan Aparatur Daerah (ORPAD) Setda Kota Bandung Medi Mahendra menuturkan, perubahan Susunan Organisasi Tata Kerja (SOTK) yang mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah itu bertujuan untuk mengedepankan organisasi pemerintahan daerah yang tepat struktur dan tepat fungsi yang tepat.

Hal ini disampaikan dalam acara Bandung Menjawab bersama wartawan yang bertempat di Ruang Media Lounge, Balai Kota, Jalan Wastukancana, Kota Bandung, Kamis (09/02/2017).

Dalam kesempatan tersebut Medi Mahendra didampingi oleh Apip Wahyudi selaku Kepala Sub Bagian yang menangani kelembagaan di organisasi dan Aparatur Sipil Daerah Pemerintahan Kota Bandung membahas mengenai Perubahan Susunan Organisasi Perangkat terhitung dari 1 Januari 2017 telah pemiliki perangkat daerah yang baru terdiri dari 5 Badan, ada 22 dinas dan 11 bagian di sekretariatan daerah Kota Bandung.

“Terhitung dari tanggal 1 januari 2017 kita telah memiliki perangkat daerah baru, seperti yang sudah dikatakan sebelumnya yang terdiri dari 5 badan, 22 dinas dan sekitar kurang lebih 11 bagian di lingkungan sekretariatan daerah Kota Bandung,” tuturnya.

Selain itu, Medi menyampaikan beberapa langkah  kebijakan yang dilakukan Pemerintah Kota Bandung sesuai dengan arahan Wali Kota dan Wakil Walikota maupun Sekretaris Kota Bandung sejalan dengan perangkat daerah yang sudah terbentuk. Maka kebijakannya yang dilakukan oleh pemerintah daerah adalah melakukan Penataan Personil, Prasarana & Sarana, Pembiayaan, dan Dokumentasi Perangkat Daerah (P3D) Kota Bandung.

“Sesuai arahan atasan, baik Wali Kota, Wakil Wali Kota dan Sekda sejalan dengan perangkat daerah. Dan alhamdulillah sejak 1 Januari pelaksanaan P3D sudah berjalan dibeberapa dinas yang baru,” ujarnya.

Beberapa hal lainnya yang berhubungan dengan pemindahan staf terutama kebutuhan personal di setiap dinas atau badan sudah menempati tempat yang ditetapkan.

“Sudah sekitar 2 minggu pemindahan staff yang menjadi kebutuhan personalia di masing-masing dinas dan badan terlaksana secara baik sehingga sudah mulai membantu tugas di dinas atau badan tersebut hasil penataan ulang,” pungkasnya.

Selain itu, Medi bersyukur mengenai nilai tertinggi yang di dapatkan Kota Bandung dari akuntabilitas kinerja instansi pemerintahan, karena inovasi pelayanan publik yang diciptakan Pemerintah Kota Bandung.

“Saya sangat bersyukur karena beberapa waktu yang lalu pemerintah Kota Bandung telah kembali memperoleh persepsi baik serta positif karena mendapatkan nilai tertinggi dari akuntabilitas kinerja intansi pemerintahan. Selain itu juga bahwa beberapa inovasi pelayanan publik yang selama ini di usung Kota Bandung khususnya program Sabilulungan dan aplikasi Zero to Hero yang merupakan program yang di gagas dinas kesehatan Kota Bandung,” pungkanya.

Komentar