Bandung, jurnalmedia.com – Dengan gemulai, Yeti Mamat menari di hadapan para tamu undangan. Gerakannya terlihat anggun. Tari Pangayoman ciptaannya sukses memukau para tamu termasuk Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana.
Alhasil, tepuk tangan pun langsung bergemuruh usai Yeti menari di acara peresmian Sekolah Lansia di Kantor Kecamatan Sukajadi, Rabu (5/2/2020).
Yeti bukanlah gadis berusia belasan tahun. Ia adalah seorang lanjut usia (lansia). Usianya telah 77 tahun. Meski terbilang tua, Yeti masih memancarkan semangat.
Oleh karenanya, Yeti mengapresiasi hadirnya Sekolah Lansia Sukajadi. Menurutnya, sekolah ini merupakan wadah yang positif bagi lansia di Kota Bandung.
“Sangat setuju sekali dengan hadirnya sekolah lansia ini. Kalau ada kegiatan, lansia itu otaknya kerja tidak akan pikun. Itu yang saya rasakan. Lansia harus menjadi penyemagat bagi kaum muda yang masih panjang perjalanan hidupnya,” ujarnya di Kantor Kecamatan Sukajadi, Rabu (5/2/2020).
Ia bangga, dengan ilmu yang didapatnya di sekolah tersebut. Mulai dari soal religi, bahasa dan olahraga.
“Materi yang biasa dilakukan sehari-hari oleh lansia. Bahasa juga bisa. Siapa tahu, tua-tua begini diminta ke luar negeri. Kan harus bisa bahasa Inggris,” katanya.
Nenek yang jago tari ini berhapan pemerintah memberikan pendidikan atau bekal bagi lansia. Harapannya, Sekolah Lansia bisa hadir setiap wilayah di Kota Bandung. Sehingga lansia di Kota Bandung lebih produktif.
Warga Cipedes Tengah ini mengakui, sekolah lansia menjadi aspek penunjang bagi sahabatnya untuk lebih produktif dalam melakukan kegiatan di masa tuanya.
“Seperti saya, selain mengurus di rumah, juga sering menari. Itu salah satu saya melatih motorik untuk tidak lupa. Hasilnya tiap gerakan saya masih ingat dan sesuai dengan nada pada musik,” ujarnya.
Yeti yang telah melenggak lenggok muda itu berpesan bagi para lansia untuk selalu sehat menjalankan hidup. Juga tak lupa beribadah kepada Allah sebagai tanggung jawab manusia di bumi.
“Intinya sehat menajdi nomer satu. Sehat jasmani dan romani. Jangan lupa ibadah,” pesannya.
Sementara itu, Kepala Sekolah Lansia Sibulan, Hani menyampaikan, sekolah lansia lebih fokus kepada pemberdayaan bagi lansia.
“Ada 3 tahapan dalam sekolah lansia ini, tiap tahapannya 12 kali pertemuan. Dalam satu kelas di Sukajadi ini ada 50 siswa. Dengan waktu 45 menit, 15 menit senam atau olahraga dan diawali dengan pengajian,” jelasnya.
“Hafalan surat pendek juga ada. Materi dan ekstrakulikuler, seperti angklung, gamelan atau tari juga pemeriksaan kesehatan,” imbuh Hani.
Red
Komentar