JURNAL MEDIA, LAMPUNG UTARA — Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek), Nadiem Anwar Makarim melalui Dirjen Kebudayaan, menyerahkan Anugrah kebudayaan indonesia kepada dua budayawan Lampung Utara, Isa Syahri mendapat Anugerah Kebudayaan kategori Maestro tradisional dan Agus Tiadatara kategori Media Kebudayaan.
Setelah melalui proses seleksi yang cukup panjang/ahirnya provinsi Lampung berhasil mendapatkan dua kategori anugerah, Isa syahri mendapatkan PIN emas seberat 5gr, sertifikat, plakat dan hadiah hiburan sebesar 50 juta rupiah, sebagai penerima Anugrah Kebudayaan Indonesia kategori Maestro Tradisonal, sedang Agus tiadatara mendapatkan sertifikat dan plakat sebagai penerima anugrah kebudayaan kategori Media Kebudayaan.
“Terimakasih yang tak terhingga kepada Mendikbudristek, serta apresiasi yang setinggi tingginya kepada dua budayawan Lampura yang telah mengharumkan provinsi Lampung, khususnya Lampung Utara,” ucap Bupati Lampung Utara diwakili kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Mat Soleh.
Mat soleh menambahkan, semoga anugrah yang baru saja diterima, dapat dijadikan semangat bagi kedua budayawan dalam mendedikasikan dirinya untuk melestarikan kebudayaan yang ada di Lampura.
” Kepada Dirjen Kebudayaan agar ditahun-tahun mendatang, Disdikbud Kabupaten Lampung Utara dapat menjadi referensi kebudayaan di tingkat nasional, mengingat kabupaten lampung utara memiliki kekayaan dan keragaman budaya yang luar biasa,” katanya.
Dwiyana Hercahyani, Direktorat PTLK menyampaikan terimakasih kepada pemerintah daerah kabupaten Lampung Utara yang sudah ikut berparti sipasi dalam seleksi Anugerah Kebudayaan Indonesia 2021.
Dwiyana berharap keragaman budaya yang ada di Lampung Utara, dapat terus dikembangkan lagi sehingga dapat menjadi contoh bagi povinsi lain yang ada di Indonesia.
Sementara Elly D Luthan, Perwakilan Tim Penilai Maestro Seni Tradisi menyampaikan dirinya menyadari betapa sulit untuk menyisohkan kompetitor dari 34 provinsi diseluruh Indonesia, namun Lampung berhasil mendapatkan dua anugerah sekaligus, tentu ini dapat dijadikan tolak ukur besarnya perjuangan para budayawan dalam mendedikasikan diri untuk melestarikan budaya.
Agus
Komentar