JURNAL MEDIA, SUKABUMI — Asrama putra pondok Pesantren Al-Kahfi Jampangkulon ludes di lahap si jago merah pada Kamis 31 Juli 2025.
Asrama yang berada di Kampung Gemarasa, Kelurahan Jampangkulon Kabupaten Sukabumi habis tinggal puing-puing dalam waktu begitu cepat, akibat kebakaran hebat yang diduga dipicu akibat korsleting listrik.
Kapolsek Jampangkulon Iptu Muhlis membenarkan peristiwa tersebut. Ia menyebutkan bahwa api mulai terlihat sekitar pukul 14.30 WIB. Sumber api muncul dari salah satu kamar kosong di lantai dua, lalu menyebar cepat ke seluruh bangunan yang didominasi material mudah terbakar kayu dan bambu.
“Api membesar sangat cepat karena bangunan terbuat dari kayu dan bambu. Alhamdulillah tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, dan para santri berhasil keluar tepat waktu,” ujar Iptu Muhlis.
Beberapa santri yang saat itu sedang berada di dalam asrama yang mencium bau asap dan langsung melaporkan situasi. Seketika, respon warga sekitar yang langsung berdatangan untuk membantu proses evakuasi serta pemadaman. Tak lama berselang dua unit mobil damkar dari Pos Jampangkulon dan Surade tiba di lokasi kejadian untuk memadamkan api yang makin membesar.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut namun kerugian untuk total kerusakan akibat kebakaran tersebut diperkirakan mencapai ratusan juta.
Barang-barang milik santri dan fasilitas pesantren tak sempat diselamatkan karena api terlalu cepat melahap bangunan.
Sebagian besar santri kini diungsikan ke masjid dalam lingkungan pesantren. Sementara santri lainnya dipulangkan ke rumah keluarga mereka untuk sementara waktu, sambil menunggu proses penanganan lebih lanjut dari pihak pondok pesantren dan pemerintah setempat.
Salah seorang santri Ceng Zohar saat dihubungi lewat selular mengatakan barang-barang yang ada dikamarnya habis ludes terbakar karena api begitu cepat seperti pakaian, kitab dan barang lainya yang tersisa hanya baju di yang kenakan saja.
Pep
Komentar