oleh

Dampak Korona, Wawan Minta Plt Bupati Cianjur Berikan Kebutuhan Pokok Warga

Cianjur, jurnalmedia.com – Pemerintah Kabupaten Cianjur diimbau untuk memberikan bantuan pada warga Kabupaten Cianjur yang harus diam di rumah akibat penanganan virus Corona. Supaya tidak tumpang tindih dengan bantuan dari pemerintah pusat dan pemerintah provinsi Jawa Barat, maka pendataan harus dilakukan dengan sangat teliti. Hal tersebut dikatakan Sekretaris Jenderal DPD Partai Demokrat Jabar, Wawan Setiawan

“Akibat harus berdiam diri di rumah, banyak warga yang tidak mampu kesulitan untuk memenuhi kebutuhan pokoknya karena ketiadaan pendapatan. Mereka inilah yang harus dibantu apabila penanganan virus Corona ini ingin berhasil,” ujar Wawan Setiawan yang juga akan mencalonkan diri sebagai Bupati Cianjur ini.

Menurut Wawan, langkah pemerintah yang melakukan pembatasan sosial dengan mengharuskan warganya diam di rumah sangat tepat untuk memutus rantai penyebaran Covid-19. Hanya saja, dampaknya sangatlah berat bagi warga yang bekerja harian dan tidak memiliki gaji bulanan seperti para pedagang kecil, pegawai informal, dan lainnya. Bila mereka tidak mencari nafkah karena harus tinggal di rumah, kebutuhan keluarganya tidak akan bisa terpenuhi.

“Mereka inilah yang harus dibantu pemerintah. Saya mengimbau Plt Bupati Cianjur untuk menugaskan jajarannya segera mendata warga terdampak Corona. Hitung dengan cermat warga miskin dan tidak mampu yang terdampak, lalu pilih dan pilah mana yang sudah dan akan mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat dan pemerintah provinsi, sisanya dibantu oleh pemkab Cianjur,” saran Wawan, mantan anggota DPRD Provinsi Jabar dua periode ini.

Menurut perhitungannya, jika pemerintah pusat membantu warga miskin di Kabupaten Cianjur sebanyak 24 persen, dan pemerintah provinsi membantu sebanyak 40 persen, maka Pemkab Cianjur tinggal membantu 35 persen warga miskinnya.

Dilansir dari laman fokusjabar.co.id besaran bantuan Pemerintah Provinsi Jabar adalah Rp 500.000 dengan rincian Rp 150.000 diberikan tunai dan sembako senilai Rp 350.000.

“Pemkab Cianjur bisa saja mencontoh bantuan yang diberikan Pemprov Jabar baik besaran maupun modelnya,” kata Wawan.

Jika Pemkab Cianjur memberikan bantuan sebesar Rp 500.000 bagi warga yang terdampak Corona, dan warga yang harus dibantu sebanyak 40.000-50.000 orang, maka dana yang harus dianggarkan sebesar Rp 25 miliar perbulan. Sesuai arahan pemerintah pusat, bantuan diberikan selama empat bulan, maka harus dialokasikan anggaran sebesar Rp 100 miliar.

“Menurut saya, bantuan pemenuhan kebutuhan pokok bagi masyarakat terdampak Corona ini lebih masuk akan dibandingkan dengan rencana Pemkab Cianjur ang akan menyediakan lahan seluas 2 hektar untuk makam korban Corona yang meninggal dunia. Jangan dulu menyiapkan lahanlah. Kita justru harus berusaha supaya korban kembali sehat, bukannya meninggal,” jelas Wawan.

Ia menilai, penyediaan lahan seluas 2 hektar untuk makam korban justru bisa menimbulkan ketakutan di kalangan warga. Bila ketakutan muncul, secara psikis akan mengikis sistem imun badan manusia sehingga justru menyebabkan kerentanan daya tahan tubuh.

“Cukup beri bantuan pada warga miskin, cukupi kebutuhannya selama diam di rumah, jangan terlalu ditakut-takuti. Dana yang dialokasikan untuk beli lahan makan, alihan untuk bantuan selama penanganan Corona. Mudahan-mudahan di Kabupaten Cianjur tidak ada korban yang meninggal dunia akibat Covid-19,” ujarnya. ***

Komentar