JURNAL MEDIA, BANDUNG — Penglolaan Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Kota Bandung masih yang terbaik di Jawa Barat. Hal itu dibuktikan dengan menjadi yang terbaik selam 8 tahun berturut-turut sebagai PPID Inovatif dan Informatif.
Hal itu juga yang membuat Kabupaten Sleman ingin belajar pengelolaan PPID di Kota Bandung. Bahkan Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo memimpin langsung kunjungan kerja ke Balai Kota Bandung, Jumat 10 November 2023.
Turut mendampingi Bupati Selem di antaranya Kepala Diskominfo Kabupaten Sleman, Eka Suryo Prihantoro, Kepala Dinas Perindustrian dan perdagangan Kabupaten Sleman, Raden Rara Mae Rusmi Suryaningsih, Jajaran Sekertaris OPD Kab Selaman dan Perwakilan BUMD Kab Sleman.
“Kami kunjungan kerja ke sini dalam rangka meningkatkan pelayanan dan fungsi pengelolaan informasi dan komunikasi publik Pemerintahan Kabupaten Sleman,” aku Kustini.
Bupati Kabupaten Sleman juga mengapresiasi serta mengakui bahwa Kota Bandung merupakan Kota Terinovatif dan Terinformatif di Jawa Barat.
“Telah disampikan pak kadis, bahwa kami kunjungan ke sini tidak salah karena Kota Bandung telah mendapat banyak ranking inovatif dan informatif, Selamat, ” ungkap Bupati Pemkab Sleman.
Rombongan Pemkab Sleman diterima Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Bandung, Yayan A. Brilyana. Saat menjelaskan PPID Kota Bandung, Yayan mengungkapkan, PPID Kota Bandung memiliki 77 PPID Pembantu dan 349 Sub Pembantu.
“PPID Sub Pembantu saat ini baru dari tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) sampai tingkat Sekolah Dasar (SD), rencana kedepan kita akan membuat sub pembantu Puskesmas,” ungkapnya.
Sebelumnya, kata Yayan, pada tahun 2015 PPID Kota Bandung hanya berada pada ranking 19 dari 27 Kabupaten/Kota di Jawa Barat.
Setelah itu, PPID Kota Bandung melakukan perbaikan hingga akhirnya menjadi ranking pertama Inovatif dan Informatif sebanyak 8 kali berturut-turut.
“Membangunnya itu perlu usaha karena kita harus memiliki SDM yang berkualitas dan harus memiliki mental baja,” kata Yayan.
Di luar PPID, Yayan mengatakan, ada dua hal yang dikerjakannya. Pertama mengakselerasi perkembangan teknologi dari mulai infrastruktur hingga aplikasi.
“Sebelumnya para PNS Berbondong-bondong membuat aplikasi. Sekarang kita ‘cut’. Kita permudah dari 350 sekarang hanya ada 235 aplikasi. Setiap kecamatan hanya satu dan kearsipan yang bermacam-macam dijadikan satu demi memudahkan pengawasan dan integrasi,” jelas Yayan.
Tugas kedua, kata Dia, adalah kehumasan dan kedua tugas tersebut tidak bisa terlepas dari semua sektor kehidupan di Pemkot Bandung.
Selain Kadiskominfo Kota Bandung, turut mendampingi Kepala Bidang Diseminasi Informasi, Susi Darsiti dan Sub Koordinator Penguatan Keterbukaan Informasi Publik Diskominfo Kota Bandung, Yusuf Cahyadi.
Komentar