JURNAL MEDIA, BANDUNG — Di tengah era disrupsi yang terjadi saat ini, tantangan besar menghadang Pos Indonesia. Kendati demikian, kesempatan juga terbuka lebar khususnya di era pandemi Covid-19. Hal itu dikatakan Faizal Rochmad Djoemadi, Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero) di Bandung, Jumat 28 Januari 2022.
Menurutnya, tantangan Pos Indonesia hari ini adalah bagaimana bisa adaptif dan relevan dengan perubahan zaman serta mampu meresponsnya secara cepat. Karena yang cepat akan mengalahkan yang lambat. Kemampuan adaptasi dan digitalisasi menjadi penting, menuju tekad Pos Indonesia untuk menjadi juara.
“Di tengah industri yang terus tumbuh dengan peluang pasar juga masih terbuka lebar, Pos Indonesia optimis untuk menjadi juara. Dengan memiliki portofolio jasa keuangan serta kantor cabang dan agen di seluruh Indonesia, sekitar 4.850 cabang di seluruh Indonesia serta 20 ribu agen yang ada di Indonesia, maka Pos Indonesia secara kontinyu terus melakukan perubahan, pengembangan dan adaptif terhadap perkembangan teknologi informasi termasuk dalam rangka menggaet pasar e-commerce di Indonesia,” tutur Faizal
Dalam rangka adaptasi dan berinovasi, Pos Indonesia telah merancang 7 (tujuh) transformasi penting yaitu Transformasi Bisnis, Transformasi Produk dan Channel, Transformasi Proses Operasi, Transformasi Teknologi, Transformasi Sumber Daya Manusia, Transformasi Organisasi, dan Transformasi Budaya Perusahaan.
Ketujuh program transformasi ini secara bertahap telah menampakkan hasil. Dalam Tranformasi Bisnis, Pos Indonesia telah banyak membantu Program Cashless Society Pemerintah dengan menjadikan UMKM sebagai merchant QRIS. Berikutnya diperkenalkan O-Ranger Mawar, petugas kurir sekaligus pick-uper wanita untuk penggarapan produk-produk wanita.
Pos Indonesia terus melakukan perbaikan kualitas operasi dengan membentuk Tim Saber (Sapu Bersih) Kiriman Pos, sehingga tidak ada lagi kiriman yang tertinggal dan terlambat diproses atau diserahkan kepada penerimanya. Tim Saber Kiriman Pos mempunyai tugas dan tanggung jawab di setiap tahapan proses, mulai dari first mile, midmile dan last mile.
Pada tahun 2022 Pos Indonesia juga menargetkan jumlah O-Ranger pada tahun ini naik tiga kali lipat atau mencapai 20.000 agen dari posisi saat ini sebanyak 9.300 agen.
Dalam RKAP 2022 Pos Indonesia menetapkan target pertumbuhan Revenue sebesar 21,51%, target pertumbuhan Net Income sebesar 8,2% dan pertumbuhan EBITDA sebesar 22,05%, sehingga diharapkan aset perusahaan dapat tumbuh sebesar 8,81%.
“Tentu Pos Indonesia tidak akan bisa meraih itu semua tanpa jerih payah dan kerja keras dari seluruh Insan Pos. Pos Indonesia songsong tahun 2022 dengan semangat baru, seiring dengan bangkitnya ekonomi pasca pandemi, serta potensi pasar yang masih terbuka luas,” pungkas Faizal.
***
Komentar