oleh

Firli Bahuri Tegaskan Tak Pandang Bulu Terkait Pemberantasan Korupsi

JURNAL MEDIA, JAKARTA — Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri mengaku selaku anak bangsa tentu merasa terpukul karena mendengar  seorang hakim, Panitera dan Pengacara terkena Tangkap Tangan oleh Tim KPK di Surabaya. Keprihatinan ini tentunya berlanjut setelah secara berturut beberapa pejabat eksekutif setidaknya 3 orang kepala daerah yang juga terkena Tangkap Tangan oleh KPK.

“Sungguh semua peristiwa ini garis besarnya adalah karena pelanggaran sistem, karena sistemnya gagal, buruk atau lemah. Kita sebagai negara hukum sudah memiliki sistem pencegahan dan pemberantasan korupsi yang makin lama makin kita perbaiki. Sistem harus dibangun agar tidak ada celah dan peluang utk korupsi, tidak boleh ada lagi sistem yang ramah kepada korupsi,” ucapnya dalam siaran pers yang diterima, Kamis 20 Januari 2022.

Dikatakannya, sinergi antar lembaga negara dalam pencegahan dan penindakan juga sedang diokestrasikan. Dan kalau tidak ada pelanggaran sistem yang seorang pejabat lakukan maka tidak akan mungkin dapat masuk ke dalam aksi perilaku korupsi.

Baca Juga  Masuki Babak Baru, Kejaksaan Negeri Sukabumi Tingkatkan Penyelidikan ke Penyidikan Terkait Dugaan Korupsi di DLH

Tetapi apabila pelanggaran sistem dilakukan maka tentu oknum-oknum ini bisa berefek perilaku korupsi dan penindakan tegas pasti dilakukan oleh KPK.

“Saya tegaskan bahwa KPK tidak akan pandang bulu. Siapa saja yang melanggar sistem yang telah kita buat demi menjaga integritas kelembagaan dan produktivitas pembangunan yang dicanangkan oleh Presiden sebagai pemimpin pasti mereka akan terkena dan dimintakan pertanggungjawaban pidana baik pemidanaan badan maupun perampasan harta miliknya untuk pemiskinan,” ujarnya.

Firli mengajak agar berhati hati dan jangan pernah mau berniat sedikit pun untuk korupsi. Tegakkan marwah lembaga dan harga diri agar kita bisa mewariskan sebuah negara dan birokrasi yang bersih yang membanggakan rakyat indonrsia serta warisan peradaban antikorupsi bagi generasi selanjutnya.

Baca Juga  Masuki Babak Baru, Kejaksaan Negeri Sukabumi Tingkatkan Penyelidikan ke Penyidikan Terkait Dugaan Korupsi di DLH

Terkait adanya para pejabat di lingkungan Yudikatif dan juga termasuk penegak hukum karena hakim dan pengacara adalah penegak hukum dirinya merasa prihatin dan akan membicarakan dengan organisasi induk yang bersangkutan.

“Kami ingin tindakan pencegahan di organisasi induknya bisa terus diperkuat supaya pelanggaran hukum dan etika terhadap sistem tidak berlangsung di lembaga tersebut,” tukasnya

Firli berjanji bahwa penegakan hukum tidak akan pandang bulu dan KPK serta seluruh penegak hukum tidak akan pernah lelah melakukan pemberantasan korupsi hingga Indonesia bebas dari korupsi.

“Sambil menunggu konferensi pers terhadap kegiatan tangkap tangan Surabaya, saya mohon doa dan dukungan semua sahabat agar semua berjalan lancar dan baik. Terima kasih,” pungkasnya.

Baca Juga  Masuki Babak Baru, Kejaksaan Negeri Sukabumi Tingkatkan Penyelidikan ke Penyidikan Terkait Dugaan Korupsi di DLH

***

Komentar