PURWAKARTA, jurnalmedia.com — Meski menjadi salah satu program unggulan Provinsi Jawa Barat, pengembangan Energi Baru dan Terbarukan (EBT) dalam upaya mengantisipasi energi berbasis fosil masih belum bisa maksimal. Program tersebut terkendala karena pandemi covid-19. Hal itu dikatakan Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat, Ineu Purwadewi Sundari usai mengunjungi kantor Cabang Dinas ESDM Wilayah III Purwakarta, Rabu, (21/04/2021).
“Terkait Program EBT ini masih belum bisa dilakukan di tahun 2020 karena pandemi covid, diharapkan di tahun 2022 program EBT ini bisa dilakukan melalui PLTSA Atap, dan Bio Sel,” kata Ineu.
Ineu berharap support EBT yang merupakan program prioritas jangan hanya untuk formalitas saja, namun harus betul-betul ada dan bisa diterapkan di setiap wilayah sesuai dengan kebutuhan.
“Kami mengharapkan support Energi Baru Terbarukan ini betul-betul bisa diterapkan disetiap wilayah, walaupun akan membutuhkan anggaran, tapi setidaknya kolaborasi bisa dilakukan seperti Lisdes yang mulai ada di CSR BUMN, dan Pemerintah Pusat, begitupun Energi Baru Terbarukan tidak bergantung kepada APBD dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat sehingga ini bisa tercapai.” ucap Anggota Fraksi PDI-Perjuangan tersebut.
Komisi IV DPRD Jabar juga mengharapkan prioritas program Listrik Masuk Desa (Lisdes) ke daerah terpencil dan daerah yang memiliki akses yang susah dijangkau, seperti dekat pantai agar dapat perhatian lebih lagi.
**
Komentar