oleh

Emil Ingin Senibandung Jadi Agenda Rutin

Bandung, jurnalmedia.com – Menjelang hari jadi Kota Bandung ke 207 tahun, ratusan warga Bandung memadati Jalan Dalem Kaum. Jalan yang namanya diambil dari gelar Pendiri Kota Bandung itu menjadi sejarah dimulainya Senibandung#1.

Senibandung#1 adalah festival kesenian sebulan penuh yang digelar pada 25 September -25 Oktober 2017. Dalam sebulan ke depan, akan ada 688 penampilan di 48 lokasi yang melibatkan 2475 orang seniman dari 156 kelompok seni.

Pagelaran dari kelompok teater Tatanggaranda dan Longser Ijuk didaulat menjadi penampil pembuka pada perhelatan Senibandung#1. Keduanya mempertontonkan kesenian yang menghibur warga kota. Teater Tatanggaranda menyuguhkan pertunjukan teatrikal berbalut aksi permainan api. Sementara Longser Ijuk mengetengahkan pentas seni drama komedi khas Bandung.

Wali Kota Bandung M. Ridwan Kamil hadir untuk membuka langsung acara tersebut. Ditandai dengan prosesi pembacaan akad dan penyerahan buku kegiatan dari Direktur Eksekutif Senibandung#1 Iman Saleh, festival akbar itu resmi dimulai.

Emil sapaan Walikota Bandung ini mengapresiasi kerja keras para seniman Kota Bandung yang telah mempersiapkan acara ini selama setahun. Baginya, Senibandung adalah mimpi yang akhirnya bisa terwujud.

“Selamat kepada para seniman yang telah bekerja keras selama setahun ini. Terima kasih saya haturkan yang sebesar-besarnya kepada Kang Iman Saleh beserta tim,” ucap Emil.

Menurut pria yang sempat berprofesi sebagai arsitek itu, Senibandung#1 adalah momentum refleksi dan kontemplasi bagi warga kota. Masyarakat diajak untuk tidak melulu hidup dalam dinamika urban, tetapi juga harus larut dalam kesenian yang memanusiakan.

“Senibandung ada agar kota ini tidak jadi mesin ekonomi tapi juga menjadi kota yang berbudaya, kota yang memiliki jiwa,” imbuhnya.

Emil berharap agar Senibandung ini bisa menjadi agenda rutin tiap tahun. Ia mempersilakan para seniman untuk mengaktivasi kegiatan ini agar menjadi ruang kreasi bagi mereka. Pemerintah kota mewadahi dengan memberikan fasilitas dan dukungan yang diperlukan.

“Kepada Disbudpar Kota Bandung, tahun ini saya sudah instruksikan untuk lebih mengedepankan kebudayaan di atas pariwisatanya. Agar budaya ini bisa lebih hidup di kota yang kita cintai bersama ini,” tandasnya.

 

Red

Komentar