oleh

Emil: Melalui PIPPK Partisipasi Pembangunan Semakin Tinggi

Bandung, Jurnalmedia.com – Salah satu upaya Pemerintah Kota Bandung mendorong partisipasi masyarakat dalam pembangunan yaitu dengan menggulirkan Program Inovasi Pemberdayaan Pembangunan Kewilayahan (PIPPK). Melalui PIPPK, Pemkot Bandung memberikan anggaran sebesar Rp 100 juta ke setiap unsur kewilayahan (LPM, PKK, RW dan Karang Taruna). Program ini telah memasuki tahun keempat dan telah berjalan dengan lancar.

Berkaitan dengan hal itu, Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil menyampaikan, pemerataan pembangunan menjadi cita cita yang diharapkan seluruh masyarakat, khususnya warga Bandung. Dalam kaitan tersebut dirinya bangga, karena memasuki tahun ke lima kepemimpinannya kota Bandung semakin berkembang khususnya dalam hal pembangunan.

“Alhamdulillah kita berhasil menerapkan program yang menjadi percontohan banyak daerah. Dengan hadirnya PIPPK berhasil melibatkan masyarakat dalam peran sertanya terhadap pembangunan,” ujarnya pada Rapat Sinergitas Kewilayahan Tahun 2018 tingkat Kota Bandung, di Balai Kota Bandung, Jumat (9/2/2017).

Ditambahkan Ridwan, memasuki tahun ke empat pelaksanaan, manfaat PIPPK menurutnya sangat dirasakan oleh masyarakat. Selama tahun 2017 banyak pembangunan yang menggunakan PIPPK seperti pembangunan gapura, gorong gorong, jalan dan sebagainya.

Atas hasil yang dicapainya, Emil sapaan Walikota Bandung memberikan apresiasi kepada unsur kewilayahan karena realisasi anggaran mencapai 95,65 persen. Selain itu, partisipasi masyarakat pun diapresiasi olehnya, karena telah membantu pembangunan dalam tenaga maupun pikiran.

“Saya bangga dengan pencapaian ini, kedepannya harus lebih semangat lagi untuk membangun kota Bandung yang lebih nyaman dan sejahtera,” tutur Ridwan.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Bandung sekaligus sebagai Ketua Tim Pengarah PIPPK, Yossi Irianto menyampaikan, pelaksanaan PIPPK tahun 2017 telah terealisasi penyerapan anggaran sekitar Rp 189 miliar atau sebesar 95,66 persen.

Anggaran tersebut telah dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk peningkatan pemberdayaan masyarakat, diantaranya pembuatan dan perbaikan gapura sebanyak 5.128 persegi, jalan (79.476 meter persegi), MCK (2.290 meter persegi), pos jaga (140 unit), PJU (954 unit) dan saluran air bersih (4.092 meter persegi), penanaman bibit tanaman, pohon dan lain-lain (13.024 unit) dan pembuatan vertikal garden sebanyak 3.542 unit.

“Alhamdulillah dengan partisipasi masyarakat, pembangunan kota Bandung khususnya di kewilayahan semakin baik,” tuturnya.

Di Kota Bandung, PIPPK dimonitoring evaluasi dan pengendalian oleh Diskominfo Kota Bandung. Dengan itu menghasilkan aplikasi PIPPK Online seluruh proses mulai dari perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengadaan barang dan jasa bisa secara interaktif dimonitor oleh warga. Hal itu demi transparansi dan partisipatif aktif masyarakat.

“Atas berbagai kemajuan yang sudah dicapai selama ini, mudah-mudahan ke depannya lebih baik dan masyarakat ikut membantu dalam pembangunan kota Bandung,” jelas Yossi.

 

red/jm

Komentar

Berita Lainnya