Bandung, JurnalMedia.com – Wali Kota Bandung M. Ridwan Kamil mengucapkan selamat Hari Pers Nasional kepada para wartawan yang bertugas di Balai Kota Bandung, Rabu (8/2/2017).
Pada kesempatan tersebut ia mengucapkan terima kasih atas kerja sama yang dijalin bersama Pemerintah Kota Bandung. Selama ini, pemerintah kota banyak dibantu oleh para wartawan untuk menyebarkan informasi-informasi kebijakan publik kepada masyarakat.
Ia mengatakan, Hari Pers Nasional yang jatuh pada tanggal 9 Februari 2017 ini merupakan hari pengingat fungsi-fungsi pers itu sendiri. Menurutnya, kondisi saat ini ternyata tantangan pers makin rumit dengan hadirnya media-media baru dan cara-cara orang untuk mengakses informasi.
“Pers hari ini mendapat persaingan sumber pemberi informasi, yaitu warga sendiri. Jadi jika pers tidak bisa memegang teguh integritas dan terpercaya, dia akan tergerus oleh informasi-informasi yang diproduksi oleh masyarakat sendiri,” tutur Ridwan.
Oleh karena itu, ia menambahkan, tantangan masyarakat hari ini bukanlah bagaimana memperoleh informasi, melainkan bagaimana memilah informasi. Media pun harus hadir sebagai sumber informasi yang kredibilitasnya dapat dipercaya.
“Maka profesionalisme harus tetap menjadi nomor satu,” katanya.
Ridwan pun berpesan kepada pers agar mencitrakan dirinya sebagai pihak yang antikebohongan (anti-hoax). Sebagai lembaga kredibel, media harus bisa menjadi sumber mencari informasi yang dibutuhkan masyarakat.
Ia mengutip informasi yang beredar bahwa ada ribuan berita bohong tersebar pada tahun 2016. Kepolisian pun mencatat ada 2700 kasus pelanggaran UU ITE yang dilaporkan. “Sehingga tahun ini temanya akan memerangi hoax dengan mendewasakan masyarakat pengonsumsi berita,” ujarnya.
“Kemudian, (media harus) memberitakan yang sifatnya informatif mendidik, dan menghibur menjadi sebuah prosentase komposisi yang proporsional,” imbuhnya.
Ia lalu berpesan kepada para wartawan yang hadir agar tidak memutuskan silaturahmi jika dirinya sudah tidak lagi menjabat sebagai Wali Kota Bandung. Ia tetap ingin menjalin komunikasi dan tali kekeluargaan yang baik dengan media yang selama ini mengikuti kegiatan kewalikotaannya sehari-hari.
“Saya selalu bilang, jabatan itu hanya sementara. Tapi suatu saat pasti nanti kita berkumpul lagi di tempat terpisah,” ujarnya.
Komentar