oleh

Launching Layad Rawat Menjadi 26 Juli 2017

Bandung, JurnalMedia.com – Pemerintah Kota Bandung akan meluncurkan program Layad Rawat pada Rabu (26/7/2017). Program ini merupakan program kesehatan pro rakyat miskin  yang dicetuskan oleh Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil.

Kepala Bagian Hubungan Masyarakat (Humas) Sekretariat Daerah (Setda) Kota Bandung, Yayan A. Brillyana menyatakan, sebelumnya sempat direncanakan peluncuran Layad Rawat pada Senin (24/7/2017).

“Peluncurannya menjadi hari Rabu karena kendala teknis yang tidak bisa kami sampaikan ke publik,” ungkapnya di Balaikota Bandung, Jumat (21/7/2017).

Pada prinsipnya, terang Yayan, peluncuran program tenaga medis yang mendatangi warga miskin sakit tersebut sudah siap secara teknis. Karena pada minggu lalu sudah diujicobakan terlebih dahulu. Bahkan sudah ada masyarakat yang memanfaatkan layanan program ini melalui akses telepon 119.

“Lebih dari 20 orang yang sudah mengakses telepon 119 untuk Layad Rawat ini. Tim medis yang bertugas pun sudah langsung melayani mereka. Intinya, secara teknis program ini sudah siap. Hanya ditunda waktu peluncurannya saja,” tutur dia.

Perlu diketahui, Layad Rawat bertujuan ingin meningkatkan kesadaran masyarakat akan penyakitnya. Lebih jauhnya, program jemput bola Dinas Kesehatan tersebut dilaksanakan karena banyak warga di bandung masih merasa sulit untuk mendapatkan pelayanan kesehatan apalagi perlu ke Rumah Sakit.

Terkait teknis pelaksanaannya, masyarakat yang mengalami sakit bisa mengakses telepon 119 yang berpusat di Pusat Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Bandung. Dari itu diteruskan ke Puskesmas terdekat dengan alamat penelepon. Kemudian Puskesmas menugaskan tim medis yang bertugas saat itu untuk langsung mendatangi penelepon. Waktu kedatangan tim medis dari sejak menelepon diperkirakan 30 menit.

Tim Layad Rawat tersebar di 80 Puskesmas se-Kota Bandung. Komposisi satu tim terdiri dari 1 orang dokter,  1 orang perawat atau bidan serta 1 orang petugas gizi. Adapun kekuatan tim Layad Rawat saat ini berjumlah 87 dokter, 184 perawat 187 SKM (Sarjana Kesehatan Masyarakat) dan 23 tenaga gizi. Mereka telah melalui serangkaian seleksi yang saat proses rekrutmen diikuti oleh 1.558 orang.

 

Red**

Komentar