Bandung, Jurnalmedia.com – Mencermati desain program maupun rencana anggaran, dalam KUA PPAS RAPBD Jabar tahun 2020, komitmen Pemprov. Jabar untuk meningkatkan pembangunan perekonomian masih perlu dipertanyakan.
Alasannya, alokasi anggaran masih minim, dengan prosentase 2,7 persen dari volume anggaran dalam RAPBD Provinsi Jabar tahun 2020.
Hal ini, diungkapkan Anggota Komisi II DPRD Jabar, Lina Ruslinawati dalam keterangannya kepada media baru-baru ini.
Untuk mewujudkan masyarakat Jabar yang bahagia, prasaratnya kondisi ekonomi harus baik.
Untuk mewujudkan harapan tersebut, dibutuhkan dukungan anggaran yang memadai dan program yang bisa mendongkrak peningkatan kesejahteraan rakyat melalui majunya beberapa sektor perekonomian.
Untuk mewujudkan harapan tersebut, idealnya alokasi angggaran untuk sektor perekonomian mencapai 10 persen dari volume APBD.
Dengan besaran alokasi anggaran seperti itu, banyak program strategis yang bisa diluncurkan.
Karena minimnya usulan anggaran di tahun 2020, kegiatan strategis seperti fasilitasi honor untuk penyuluh pertanian belum tercover.
Bahkan untuk honor Tenaga Harian Lepas lingkup pertanian hanya dialokasikan di kegiatan, bukan masuk di fix cost, pangkas Lina mengakhiri keterangannya.
Dg
Komentar