Bandung, Jurnalmedia.com – Kegiatan Bersama Kajian Hikmah Subuh (Berkah Subuh) membuat para lurah di Kota Bandung memperoleh banyak ilmu dan pengetahuan. Pasalnya di forum ini, para lurah bisa langsung berdialog dan bertukar pikiran dengan wali Kota Bandung, Oded M. Danial.
Salah satunya Lurah Antapani Tengah, Teguh. Ia sangat mengapresiasi acara Berkah Subuh ini. Menurutnya, dengan pendekatan komunikasi langsung dengan pimpinan, ia merasa terbantu dalam persoalan yang berada di wilayahnya.
“Berbagai permasalahan yang berada di wilayah saya, semua persoalan dapat diselesaikan dalam kajian Berkah Subuh kali ini, alhamdulillah berbagai masukan dari pimpinan dapat menggugah dan mengasah ilmu serta komunikasi saya dalam permasalahan yang berada di wilayah yang saya pimpin,” ucapnya usai mengikuti kegiatan Bersama Kajian Hikmah Subuh (Berkah Subuh) di Ruang Arab, Pendopo Kota Bandung, Jalan Dalem Kaum, Kota Bandung, Jumat (13/3/2020).
Teguh berharap, kajian seperti ini rutin digelar. Sebab pendekatan dan komunikasi kepada masyarakat perlu dibekali sebuah ilmu manajemen pimpinan, dan teknik komunikasi. Ilmu itu bisa diperoleh melalui bertukar pikiran dengan orang yang lebih berpengalaman seperti wali kota.
Pada Berkah Subuh kali ini, Wali Kota Bandung, Oded M. Danial mengimbau kepada para lurah berpikir jernih dan terbuka dalam menyelesaikan berbagai permasalahan yang berada di lingkungan masyarakat. Tidak hanya mengandalkan pengalaman individu, tetapi juga dengan berkomunikasi dengan orang terdekat, yaitu keluarga.
“Perlu adanya masukan, jangan merasa paling mampu. Pengembangan diri dalam teknik berkomunikasi menjadi sebuah motivasi supaya lebih baik ke depannya. Menyempatkan diri untuk mengatur pola kinerja sebagai pemimpin dan selalu berkomunikasi dengan orang terdekat ,” imbau Oded.
Ia mengungkapkan, setiap tindakan seorang pemimpin harus selalu berhati hati. Oleh karenanya, seorang pemimpin perlu pendekatan dari orang terdekat pertama yaitu keluarga. Setiap keluarga diharapkan dapat menjalankan fungsi keluarga secara optimal, yaitu fungsi agama, cinta kasih, perlindungan, ekonomi, pendidikan, reproduksi, sosial budaya, dan fungsi lingkungan.
“Betapa pentingnya memberikan pemahaman bahwa ketahanan keluarga pada akhirnya akan terbentuk generasi emas bangsa Indonesia yang berkualitas, berkompeten, dan berkarakter,” ujarnya.
Pernyataan senada juga dilontarkan Anggota DPD RI, KH. Amang Syarifudin. Ia hadir di acara ini sebagai penceramah.
“Bumi kita ini stagnan. Dia tidak berubah, tidak akan bertambah luas. Tanah yang ada dimanfaatkan oleh warga bumi semakin berkurang karena populasi manusia yang selalu bertambah. Salah satu upaya untuk meminimalkannya, dengan melaksanakan program Keluarga Berencana,” katanya.
Ia menyampaikan, membangun pemahaman dan komitmen dalam mewujudkan keluarga yang sehat, berpendidikan, dan sejahtera butuh peran aktif dari seluruh pihak. Mulai masyarakat, keluarga, sampai ke pemerintah.
Sementara itu, Kepala Bidang Evaluasi Kinerja Disiplin dan Kesejahteraan Pegawai Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kota Bandung,Kris Maryadi menjelaskan, Berkah Subuh ini merupakan salah satu ilmu terapan. Kali ini menghadirkan narasumber ahli yang dapat memperluas wawasan bagi aparat kewilayahan.
Tujuan menghadirkan Narasumber yaitu memberikan nuansa lain, wawasan tersebut meningkatkan kinerja. Harapannya dapat menambah kompetensi sosio kultural bagi aparat kewilayahan terutama lurah.
Berkah Subuh gelombang III ini diikuti oleh 15 lurah. Di antaranya, Lurah Antapani Tengah, Sekeloa, Cisaranten Kidul, Cikutra, Garuda, Ciroyom, Lebak Siliwangi, Cigondewah Kidul, Situsaeur, Cigadung, Antapani Kulon, Neglasari, Sukaraja, Pelindung Hewan, dan Lurah Kebon Kangkung.
Red
Komentar