Bandung, Jurnalmedia.com – Warga Bandung antusias dalam memperingati 72 tahun peristiwa Bandung Lautan Api. 5000 obor diarak dari Lapangan Tegalega menuju Plaza Balai Kota Bandung, Jumat malam (23/3/18).
Sejak pukul 19.00 WIB, para peserta telah mulai menyalakan obor dan berjalan kaki. Sepanjang jalan, setiap kelompok menyerukan yel-yel untuk membakar semangat.
Pada pawai kali ini, sebanyak 140 sekolah turut serta meramaikan acara. Jumlah tersebut terdiri dari 80 sekolah tingkat SMA/SMK, dan 60 sekolah tingkat SMP. Setiap kelompok tampil dengan kostum dan ornamen khas menunjukkan ikon-ikon Kota Bandung lengkap dengan tetabuhan yang meriah.
Sementara itu, di Plaza Balai Kota, suasana telah dihangatkan oleh Orkestra Keroncong Paris van Java. Warga Bandung yang ingin menyaksikan pawai obor pun telah memadati area plaza. Tepat pukul 20.30 WIB, arak-arakan pawai obor tiba di Plaza Balai Kota diawali dengan rombongan marching band SMP 12 Bandung.
Setiba di plaza, riuh tabuhan bunyi-bunyian semakin semarak. Setiap kelompok berlomba-lomba menunjukkan kebolehannya di depan tamu VIP yang telah duduk menyambut rombongan.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Bandung Hikmat Ginanjar menyampaikan, pelaksanaan peringatan Bandung Lautan Api yang ke – 72 ini memiliki arti dan makna penting tersendiri. Selain menguatkan tentang sejarah, kegiatan ini diharapkan bisa membangkitkan rasa nasionalisme warga Kota Bandung.
Hikmat menekankan, peristiwa sejarah yaitu, Bandung pernah di bumihanguskan demi memperjuangkan Indonesia dari penjajah.
“Maka kita harus mengajarkan sekaligus mempertahankan kemerdekaan ini dengan baik,” katanya usai menyaksikan pawai obor di Balai Kota Bandung, Jumat (23/3/2018).
Ditambahkan Hikmat, untuk mempertahankan kemerdekaan, generasi muda perlu diisi dengan aktivitas yang positif. Terlebih lagi warga Bandung, memiliki indeks kebahagiaan yang cukup tinggi, maka kegiatan maupun aktivitas pun harus lebih positif dan bermakna.
“Mari kita isi pembangunan ini dengan kemampuan yang kita miliki,” kata Hikmat.
Menurutnya, rangkaian peringatan kali ini sangat menarik yaitu setelah tadi pagi upacara memperingati hari BLA di taman Makam Pahlawan, kali ini pawai obor dan teatrikal sejarah BLA.
“Ini luar biasa, antusias murid sekolah dari mulai pawai obor yang mulainya di Tegalega dan berakhir di balaikota itu merupakan semangat yang luar biasa. Mereka berjalan dan mengartikan salah satu perjuangan mereka untuk sampai kesini,” katanya.
Ia berharap, ke depannya untuk rangkaian peringatan BLA lebih meriah dan memiliki makna yang lebih dalam lagi mengenai sejarah BLA.
“Untuk ke depannya setiap tahun harus dilaksanakan. Lebih baik lagi rangkaiannya variatif, menarik. Sehingga khusus murid sekolah bisa berkembang wawasan dan pengetahuan mengenai sejarah BLA,” tutur Hikmat.
Kemeriahan pawai tahun ini diapresiasi oleh warga. Heni Rohaeni (50) merasa sangat gembira melihat suasana yang semarak ini. Ia yang datang untuk mengantar anaknya yang menjadi peserta pawai mengaku baru pertama kali menyaksikan pawai obor.
“Rame banget, meriah. Semoga terus lebih baik tahun-tahun berikutnya,” tuturnya yang tinggal di Jalan Jamika.
Hal senada diungkapkan Ilham (24) yang berasal dari luar Kota Bandung. Ia mengaku, tidak menyangka di Bandung ada perayaan sejarah yang dibalut dengan kemasan tradisional yang meriah. Selama ini, ia hanya mengenal Bandung dengan citra kota yang modern.
“Tadinya nggak kebayang di Bandung ada yang seperti ini. Saya tahunya Bandung image-nya kota yang sepertinya tidak adalah semacam ini. Senang lah,” ujarnya.
Hal yang membuatnya sangat senang adalah antusiasme peserta yang sangat tinggi. Setiap kelompok menunjukkan kreativitasnya dengan sangat total.
red
Komentar