Bandung, jurnalmedia.com — Rapid test yang digelar Badan Intilijen Negara (BIN) di Kota Bandung berhasil menjaring ribuan sampel. Hasilnya, sejumlah orang dinyatakan reaktif.
Rapid test di Gedung Promosi jalan Cijerah Kamis (25/6/2020) dan Gedung Sate, Jalan Dipenogoro (Jumat 26/6/2020) memperoleh 1.145 sampel. Dari jumlah tersebut, terdapat hasil reaktif sebanyak 30 orang.
Menurut Koordinator Lapangan Rapid Tes Massal BIN, Kolonel Inf. Budi Santoso, selanjutnya mereka yang reaktif dilakukan swab test. Hasilnya, 5 orang positif.
“Ini sudah ditangani untuk diawasi setiap saat,” tutur di Balai Kota Bandung, Sabtu (27/6/2020).
Setelah di Gedung Promosi dan Gedung Sate, rapid test dilanjutkan di Balai Kota Bandung. Sejak pukul 08:00 WIB telah melakukan tes sekitar 718 sampel.
“Untuk di sini dari jam 8 pagi sampai sekarang sudah 718 sampel yang kita laksakan rapid. Ada 7 reaktif rapid. Kemungkinan hari ini di atas 1.000 sampel,” jelasnya.
“Sampai saat ini belum ada perintah untuk perpanjangan rapid test. Ini hari terakhir, kita harap lebih banyak yang melakukan tes,” akunya.
Ia mengungkapkan, rapid test massal ini terbuka untuk umum dan gratis. Sehingga warga tinggal datang ke lokasi dengan membawa KTP dan foto copy Kartu Keluaga.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana mengapresiasi kegiatan rapid test masal oleh BIN tesebut. Kegiatan tersebut dapat menjadi data yang akurat.
“Partisipasi dari BIN dan berbagai komponen masyarakat untuk terus melakukan tes ini guna mempercepat dan mempermudah pengendalian pandemi Covid-19,” katanya.
“Meskipun dari jumlah yang tiga hari itu dilakukan rapid, ada beberapa yang positif itu menjadi data kami sehingga bisa melakukan tracing,” tuturnya.
Menurut Yana kunci pengenadalian pandemi Covid-19 ini salah satunya dengan tes masif yang dilakukan seperti saat ini. Di Kota Bandung sudah melakukan sekitar 21.000 rapid test dan PCR sebanyak 10.000.
“Saat ini di Kota Bandung sudah melakukan kurang lebih 21.000 ribu rapid test. Persyaratan WHO (World Healty Organization) itu 0,6 dari jumlah penduduk. Kita alhamdulilah di atas 0,8 persen. Sementara itu, untuk PCR (Polymerase Chai Reaction) di atas 10.000,” ungkap Yana.
Red
Komentar