BANDUNG BARAT, jurnalmedia.com – Sebanyak 30 orang 30 pejabat pimpinan tinggi pratama ikut Bimbingan teknis (bimtek) Manajemen Corporate University yang digelar Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Jawa Barat, Selasa (16/3/2021). Peserta 10 orang dari Pemdaprov Jabar dan 20 dari kabupaten/kota.
Sekda Jabar Setiawan membuka bimtek corporate university angkatan pertama 2021 di Masion Pine, Kota Baru Parahyangan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat.
Corporate university merupakan konsep pengembangan SDM yang lahir sekitar 60 tahun lalu tapi baru dikenal di Indonesia di era 2000. Untuk lembaga pemerintah, Pemdaprov Jabar termasuk yang konsisten menerapkan.
Menurut Sekda, diklat tidak harus di dalam kelas tapi bisa dilakukan dengan pola variatif dan inovatif terutama di era pandemi COVID-19. Pengembangan kapasitas ASN melalui e-learning merupakan hal strategis dalam menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik. Bimtek corporate university adalah peluang baik bagi pejabat tinggi pratama yang memiliki kewenangan strategis.
“Ini peluang sangat besar, yang mana pembelajaran bisa dilakukan tidak hanya in-class tapi juga dalam bentuk berbagai variasi,” ujar Setiawan.
“Saya kira di Indonesia baru pertama ini, tak hanya di lingkungan Provinsi tapi juga kota/ kabupaten,” tambahnya.
Menurut Sekda, konsep corporate university sejalan dengan visi misi Gubernur Ridwan Kamil dan Wakil Gubernur Uu Ruzhanul Ulum menciptakan Jabar Juara Lahir Batin. Untuk mencapai itu, ada lima pilar yang mesti diperhatikan pejabat tinggi.
Pertama, bagaimana menciptakan masyarakat pancasilais dan bertakwa. Kedua, membentuk manusia berbudaya. Ketiga, pemerataan pembangunan. Keempat, daya saing ekonomi. Kelima, pemerintahan inovatif.
“Pilar ini sangat erat sekali dengan bagaimana kualitas SDM. Inilah tugas BPSDM untuk membangun ASN yang menjadi akselerator luar biasa bagi pembangunan,” jelas Setiawan.
Dalam mengembangkan corporate university di Jabar, kata Sekda, BPSDM perlu diasistensi pemerintah pusat seperti Lembaga Administrasi Negara dan Kemenpan RB.
“Tentu saja corporate university bukan berati kita akan membentuk universitas baru. Tapi ini adalah suatu learning journey, sebuah pembelajaran yang tiada henti dalam siklus dan berkesinambungan,” kata Sekda.
Konsep ini dapat diaplikasikan dalam tiga rencana aksi utama. Pertama, strategi dan tata kelola. Ini terkait bagaimana keterlibatan manajemen yang vital. Diharapkan pejabat pimpinan tinggi menjadi role model dalam implementasi.
Kedua, kerja sama antarunit. Sehingga pengembangan kapasitas ASN tidak hanya diserahkan kepada unit di tempatnya bekerja, tetapi juga unit lain. Ketiga, konsistensi. Ukurannya capaian kerja atau milestone yang bisa disusun dengan baik dalam capaian kerja yang realistis.
Di luar tiga poin itu, tak kalah penting kultur komitmen pegawai, yang perlu terus dipelihara. Sehingga, kata Setiawan, akan hadir para pegawai kaya inisiatif. Ini bisa ditingkatkan lewat pembelajaran kombinasi e-learning atau belajar langsung dari atasan lewat monitoring dan coaching.
Kepala BPSDM Provinsi Jawa Barat Dicky Saromi, tujuan bimtek corporate university bagi pejabat tinggi pratama untuk membangun organisasi sebagai kunci keberhasilan organisasi di provinsi dan kabupaten/kota, yang akan bermuara pada Jabar Juara Lahir Batin.
“Sasaran yang ingin dicapai adalah pemahaman yang sama tentang corporate university. Maka pembelajaran dilakukan secara terpadu. Peningkatan kompetensi ASN harus berlangsung sistematis dan berkelanjutan,” kata Dicky.
Komentar