Bandung, Jurnalmedia.com – Teknologi Smart City yang dimiliki Kota Bandung semakin diminati oleh kota/kabupaten lain di Indonesia. Setelah lebih dari 100 kota menandatangani Nota Kesepahaman kolaborasi smart city, kini Kota Bandung kembali menerima 11 kabupaten di Indonesia untuk menandatangani Nota Kesepahaman di Pendopo Kota Bandung, Jumat (9/2/2018).
Kesebelas kabupaten tersebut adalah Musi Rawas¸ Pasaman Barat, Madiun, Pati, Nganjuk, Padang Pariaman, Bangka Selatan, Bengkulu Tengah, Majene, Ngawi, dan Kolaka Timur.
Penandatanganan tersebut dilakukan oleh Wali Kota Bandung, M. Ridwan Kamil dengan 7 kepala daerah. Sementara selebihnya diwakili oleh Sekretaris Daerah maupun Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat.
Di sela penandatanganan kesepahaman tersebut, Ridwan kembali menekankan prinsip Kota Bandung, yakni “Hilangkan Kompetisi, Perbanyak Kolaborasi, karena kita NKRI”. Slogan itulah yang melandasi Kota Bandung untuk berbagi dengan daerah lain aplikasi smart city secara gratis atau cuma-cuma.
Emil sapaan walikota Bandung ini menuturkan, sebelumnya kabupaten dan kota di Indonesia diarahkan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menggunakan aplikasi milik Pemerintah Kota Bandung. Kini, daerah-daerah lain dengan inisiatifnya melakukan hal serupa untuk mereformasi birokrasi di daerah masing-masing.
“Mereka ingin mereformasi pelayanan publik utamanya. Kita kan punya e-budgeting e-RK, SAKIP online yang membuat standar pelayanan publik kepada masyarakat dan kedisiplinan pegawai juga baik. Ini menandakan Bandung menjadi referensi,” tutur Emil.
Ia berharap, upaya bersama ini bisa memperbaiki sistem pemerintahan di Indonesia berjalan dengan baik.
“Kita berdoa aja, bahwa kemajuan Indonesia harus merata,” ujarnya.
Selain dengan pimpinan daerah, Pemkot Bandung juga menjalin kerja sama dengan Universitas Pasundan (Unpas). Kerja sama dalam bidang teknologi informasi itu dilakukan sebagai upaya integrasi antara pemerintah dengan instansi lainnya.
Kepala Bagian Kerja Sama Kota Bandung, Dodit A. Pancapana mengungkapkan, kerja sama dengan Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik Unpas menunjukkan bahwa pemerintah bisa bekerja dengan lembaga apapun untuk meningkatkan performa pemerintahan.
“Kami ingin menunjukkan bahwa smart city ini tidak hanya bisa dibangun oleh pemerintah daerah tetapi juga dengan lembaga lain, salah satunya adalah perguruan tinggi,” jelas Dodit.
red/jm
Komentar