Sumedang, Jurnalmedia.com — Ketua DPC Perhimpunan Advocat Indonesia (PERADIN) Kab. Sumedang, Sonia Sugian, SH tunjukan keprihatinannya terhadap Aksi kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak, dinilainya seolah tidak ada habis-habisnya serta kerap terjadi di setiap saat, seiring dengan majunya peradaban teknologi yang begitu mudahnya mengakses situs-situs porno baik berupa foto, cerita sex dan film adalah salah satu faktor penyebab kekerasan seksual bahkan masih menjadi musuh bersama dan menjadi kejahatan manusia terhadap Hak Asasi Manusia.
Menurut politisi Partai Demokrat yang akan maju menjadi petarung dalam pertarungan Pilkada Kab. Sumedang 2018, hal tersebut dikatakan Sonia kepada wartawan, di Sumedang Minggu (12/03/2017).
“Kami prihatin dengan maraknya kekerasan fisik maupun seksual terhadap perempuan dan anak akhir-akhir ini di Indonesia khususnya di kabupaten Sumedang, kondisi saat ini memang mengkhawatirkan dan pihaknya prihatin dengan kondisi tersebut, masih segar diingatan kita nasib teragis sejumlah murid sekolah dasar menjadi korban kekerasan seksual yang dilakukan oleh gurunya sendiri,” jelasnya.
Kaitan dengan hal tersebut, Sonia yang juga seorang wanita pemerhati Anak dan Perempuan, mengecam keras tindakan keji itu. Sonia pun menambahkan untuk sekarang ini Kabupaten Sumedang dinyatakan salah satu daerah darurat kekerasan seksual di Provinsi Jawa Barat dengan berbagai kasus kekerasan seksual lewat pelecehan, pencabulan dan pemerkosaan yang terjadi di Kabupaten Sumedang beberapa akhir ini.
“Pihaknya tetap mendukung upaya penegakkan hukum yang dijalankan pihak kepolisian dan sekaligus meminta agar bisa lebih proaktif dalam upaya penanganan persoalan-persoalan kasus kekerasan seksual, agar pihak kepolisian tidak melihat berapa besar kasus siapa pelaku dan siapa korban, karena peristiwa kekerasan seksual itu akan berdampak bagi korban dan perempuan yang lain,” kata dia.
“Kami dari pemerhati anak dan perempuan berharap kasus-kasus ini mendapatkan perhatian khusus dari pihak pemerintah, kepolisian, agar public bisa melihat penegakkan hukum bisa berjalan maksimal, karena kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan mengalami peningkatan beberapa bulan terakhir ini statistiknya cukup signifikan, dan ini sangat mengkhawatirkan, perlu keseriusan dari semua pihak, baik dari Pemerintah,Penegak hukum,orang tua,lingkungan dan semua pihak lainnya, agar kasus kekerasan seksual di negeri ini, khususnya di Kabupaten Sumedang tidak lagi terjadi,“ tandasnya.
Anak-anak adalah korban yang harus mendapat perhatian dan dukungan dari orang di sekitarnya agar luka fisik serta trauma psikisnya bisa disembuhkan. Segala bentuk kekerasan akan berakibat buruk, baik fisik maupun psikis. Bahkan, jika tidak segera ditangani, perkembangan dan pertumbuhan anak akan terganggu.
Kekerasan seksual yang dialami anak-anak tidak selalu menimbulkan dampak langsung. Hal ini karena pemahaman seorang anak pada peristiwa yang dialaminya berbeda-beda. Pada anak usia remaja, mereka langsung mengerti peristiwa kekerasan seksual akan merusak hidupnya sehingga reaksi mereka akan langsung terlihat.
Menurut pemerhati anak dan perempuan, Sonia Sugian, SH meski tidak langsung terlihat dampaknya, tapi anak membutuhkan pendampingan dan harus terus dipantau kondisinya. “Pihaknya akan menekan kepada pemerintah Sumedang dan pihak pihak terkait untuk cepat tanggap dalam penanganan kasus kekerasan seksual,khususnya penanganan psikologi korban pelecehan seksual,pencabulan seksual,bahkan pemerkosaan yang akan berdampak trauma psikis,pemerintah sumedang harus memiliki klinik khusus untuk pemulihan stres pasca trauma, poliklinik jiwa anak dan remaja, atau pusat krisis terpadu,“ kata dia.
Terapi untuk anak yang menjadi korban, jelas Soni Sugian, bermacam-macam untuk anak yang masih kecil biasanya dilakukan terapi bermain. “Misalnya anak diajak menggambar untuk membantu anak mengekspresikan perasaannya,” katanya.
Selain itu bisa juga dilakukan terapi kognitif dan berbagai terapi lain sesuai kondisi anak. “Tujuan awalnya adalah menjalin emosi dengan anak sehingga anak tetap bisa mengekspresikan perasaannya meski tidak selalu lewat kata-kata untuk memulihkan luka batin anak,“ tandasnya.
Sonia pun menambahkan, “Hal ini sangat pasti menjadi perhatian saya karena anak-anak merupakan generasi penerus bangsa yang akan menjadi tulang punggung bangsa di masa depan. Sedangkan wanita adalah kaum yang diutamakan oleh agama kita. Apabila baik wanita dalam suatu kaum maka akan baiklah kaum itu, sedangkan apabila rusak wanita itu maka rusak pula kaum tersebut. oleh karena itu akhlak dan kehormatan wanita harus benar benar dijaga,“ ujarnya.
Komentar