Bandung, Jurnalmedia.com – Kota Bandung menjadi satu dari enam kota/kabupaten terbaik dalam penilaian self-assessment dari BPJS Ketenagakerjaan Provinsi Jawa Barat untuk BPJS Award Tahun 2017. Untuk itu, tim penilai melakukan visitasi dan verifikasi ke pemerintah Kota Bandung melalui Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Bandung.
Tim penilai diterima langsung oleh Wakil Wali Kota Bandung Oded M. Danial di Aula Kantor Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung, Jumat (29/9/2017). Visitasi dan verifikasi dilakukan kurang lebih selama 2 jam oleh tim penilai.
Oded mengcapkan terima kasih dan selamat datang atas kunjungan yang dilakukan oleh BPJS Ketenagakerjaan ke Pemerintah Kota Bandung. Bagi Oded, penilaian ini merupakan instrumen untuk mengukur sejauh mana kualitas kinerja yang dilakukan oleh pemerintah kota.
Ia pun meminta kepada jajaran Disnaker Kota Bandung untuk memfasilitasi dan menyediakan keperluan yang dibutuhkan selama penilaian berlangsung, termasuk data-data penunjang. Soal peringkat juara atau tidak, menurut Oded, itu bukanlah tujuan utama.
“Proses kompetisi apapun adalah wasilah agar tetap memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” tutur Oded dalam sambutannya.
Kepala Disnaker Kota Bandung Asep C. Cahyadi memaparkan bahwa kondisi ketenagakerjaan di Kota Bandung relatif kondusif. Sebagai kota besar dengan banyak perusahaan dan pekerja, hubungan tripartid antara pemerintah, pekerja, dan pengusaha dinilai cukup harmonis.
“Kondisi ketenagakerjaan di Bandung relatif kondusif. Antara pekerja, pengusaha, dan pemerintah, tripartid ini, selalu dibangun komunikasi sehingga kalau terjadi kesalahpahaman kita selesaikan dengan musyawarah,” jelas Asep.
Ia lalu menambahkan, Kota Bandung punya serangkaian program ketenagakerjaan yang diupayakan bisa mendorong kesejahteraan rakyat. Asep membaginya ke dalam tiga fase, yaitu pra-bekerja, saat bekerja, dan pasca-bekerja.
Untuk warga yang belum bekerja, pemerintah kota bekerja sama dengan Kementerian Ketenagakerjaan dan Kadin Kota Bandung membuat program pemagangan. Saat ini, pemerintah tengah menyiapkan 1000 orang peserta magang untuk diberangkatkan ke Jepang.
“Sebelumnya, 300 orang sudah kita siapkan untuk diberangkatkan,” ujar Asep.
Selain itu, ada pula serangkaian pelatihan untuk mencetak wirausaha baru. Tak sekadar pelatihan, tetapi juga diberi jalan untuk mendapatkan modal melalui mekanisme Kredit Melati dan Kredit Mesra.
Saat bekerja, pemerintah kota memberikan sosialisasi tentang hak dan kewajiban pekerja. Mereka diberikan pemahaman tentang peraturan perundang-undangan.
Sedangkan setelah bekerja, pemerintah harus memastikan agar para pekerja mendapatkan jaminan hari tua. “Caranya ya dengan bekerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan ini,” imbuh Asep.
Penilaian BPJS Award ini didasarkan pada hasil verifikasi self-assesment yang telah dikumpulkan sebelumnya oleh pemerintah kabupaten/kota. Beberapa aspek menjadi bahan penilaian, mulai dari industri skala kecil maupun besar. Kelak, pemenang BPJS Award di tingkat provinsi ini akan dilombakan lagi di tingkat nasional.
Red
Komentar