Bandung, JurnalMedia.com – Wali Kota Bandung M. Ridwan Kamil menitipkan kepada warga agar selalu menjaga infrastruktur kota yang telah dibangun. Saat melakukan inspeksi trotorar di Jalan Dipati Ukur, Rabu (1/3/2017), ia melihat banyak warga yang tidak memelihara fasilitas publik.
“Saya titip kepada warga, setiap infrastruktur yang sudah dirapikan, diperbaiki, tolong dipelihara. Jangan dilanggar aturannya. Apalagi ini daerah mahasiswa,” ujar Wali Kota.
Ia menyayangkan bahwa di wilayah pendidikan ini masih banyak mahasiswa yang belum sadar akan pentingnya menjaga kebersihan. Banyak pula yang parkir sembarangan di trotoar.
“Tadi saya menyaksikan sendiri mahasiswanya makan. Sampahnya dibiarkan di dekatnya tanpa dibereskan,” keluhnya.
Ridwan Kamil sejak pukul 11.30 usai melaksanakan agenda wali kota turun langsung meninjau trotoar, dari mulai Simpang Dago menuju Jalan Dipati Ukur sampai daerah Sekeloa. Sepanjang jalan itu, ia menegur dan memindahkan para Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berjualan di atas trotoar.
Sebanyak 5 PKL makanan ringan ditata dan dipindahkan ke ruang-ruang kosong yang lebih layak. Motor-motor yang parkir di trotoar pun dipindahkan ke lokasi-lokasi yang benar.
“Ini kan trotoar, bukan tempat parkir dan tempat berjualan. Jadi harus dipindahkan,” ujar Emil, panggilan akrabnya.
Selama perjalanan, ia juga meminta kepada para pemilik usaha yang berada di Jalan Dipati Ukur untuk turut merawat trotoar di depan unit usahanya. Beberapa restoran dan toko diminta untuk menata taman di area pepohonan dan mengepel trotoar setiap pagi.
“Saya titip pohon dan trotoar untuk dirawat. Jangan sampai ada yang parkir di trotoar. Kita bagi-bagi tugas. Saya doakan usahanya di Bandung lancar,” ucap pria lulusan Amerika Serikat itu.
Ia berharap dengan metode seperti itu, ia dapat menumbuhkan budaya partisipasi sektor swasta dalam menjaga fasilitas publik. “Kalau itu jadi budaya insya Allah Bandung bisa lebih bersih,” imbuhnya.
Pihak pemerintah kota sendiri sebetulnya telah mengerahkan petugas untuk membersihkan dan merawat lingkungan di kawasan tersebut. Lurah Lebak Gede Tri Nurhayati mengatakan, jajarannya sudah menugaskan Tim Gorong-gorong dan Kebersihan (Gober) untuk beroperasi di area tersebut setiap hari. Namun, menurutnya, banyak mahasiswa yang juga buang sampah sembarangan.
“Mahasiswa enak aja makan dan minum di situ. Sampahnya mah disimpan (ditinggalkan). Padahal tiap hari Tim Gober melaksanakn kebersihan rutin,” jelas Tri.
Ia menuturkan, di Kelurahan Lebak Gede terdapat 26 petugas Gober yang beroperasi di 6 titik. Zona-zona tersebut antara lain wilayah Surapati, Jalan Ir. H. Juanda (3 zona), Jalan Tubagus Ismail, dan Jalan Dipati Ukur.
Komentar