Jakarta, Jurnalmedia.com – Bjb optimistis dapat melanjutkan prestasi kinerja pada 2018 ini sebaik pencapaian pada tahun 2017 dengan beberapa catatan hasil positif.
Saat ini bank bjb merupakan salah satu perbankan nasional yang berada pada posisi 13 bank terbesar di Indonesia yang senantiasa meningkatkan kinerja dan layanannya. Bank dengan kode emiten BJBR ini terus meningkatkan performanya dalam hal pengelolaan perusahaan yang baik.
Saat ini bank bjb berhasil menutup tahun 2017 dengan hasil yang positif, laba bank bjb sebelum pajak sebesar Rp. 2,051 triliun atau tumbuh sebesar 2,1%. Dengan kata lain, bank bjb berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp. 1,6 triliun atau tumbuh 1,5% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Catatan tersebut juga menempatkan bank bjb sebagai BPD dengan kepemilikan aset terbesar di Indonesia.
Selain itu, pada tahun 2017 lalu, kredit bank bjb mengalamai pertumbuhan siginifikan mencapai 12% (year on year/yoy) dengan nilai sebesar Rp. 70,7 triliun. Angka tersebut, berkontribusi besar terhadap peningkatan laba bersih yang tumbuh 1,5% atau sebesar Rp. 1,6 triliun.
“Alhamdulillah pada tahun 2017 lalu bank bjb terus menunjukkan pertumbuhan yang meningkat dan tren kinerja yang positif,” ujar Direktur Utama bank bjb Ahmad lrfan saat mengumumkan kinerja keuangan Perseroan tahun 2017 dalam acara Analyst Meeting Full Year 2017 yang bertempat di Glass House, Hotel Ritz Carlton Pacific Palace, Jakarta, Kamis (15/2/2018).
Menurutnya, kontribusi terbesar yang mendongkrak pertumbuhan kredit masih berasal dari segmen kredit konsumer yang merupakan pilar pertama bisnis kredit bank bjb yang tumbuh sebesar 6,5% (y-o-y). Salah satu pendorong pertumbuhan kredit konsumer ini yaitu meningkatnya pertumbuhan kredit pensiunan yang naik menjadi Rp 10,1 triliun.
“Kinerja saham bank bjb (BJBR) yang stabil selama tahun 2017 telah membawa BJBR masuk ke dalam perhitungan indeks LQ-45. Salah satu tolak ukur dalam perhitungan indeks LQ-45 yaitu BJBR merupakan salah satu perusahaan yang mempunyai nilai transaksi tinggi di Bursa Efek Indonesia,” ungkapnya.
Kinerja positif juga terlihat pada penurunan tingkat rasio kredit bermasalah (NPL) menjadi sebesar 1,51% atau turun sebesar 18 basis poin dibandingkan tahun sebelumnya. Sedangkan total dana pihak ketiga yang dihimpun sebesar Rp. 81 triliun atau tumbuh sebesar 11,2% (y-o-y).
“Sementara untuk fee based income juga mengalami kenaikan sebesar 24,5% (y-o-y),” kata Irfan.
Dijelaskannya, kinerja positif yang ditunjukkan selama tahun 2017 itu, berdampak terhadap pertumbuhan total l aset bank bjb 13,1% (y-o-y) menjadi sebesar Rp 108,4 triliun.
“Saat ini, bank bjb berada di peringkat 13 bank terbesar nasional. Ini menjadi bukti bank bjb terus tumbuh dan berkembang untuk mewujudkan visi bank bjb untuk menjadi 10 bank terbesar di Indonesia,” terangnya.
Selama tahun 2017, bank bjb memperoleh beberapa penghargaan salah satunya adalah peringkat pertama untuk Annual Report Award Tahun Buku 2016, kemudian Best of The Best Award 2017 untuk Top 50 Companies. Dari penghargaan-penghargaan yang diperoleh bank bjb ini menunjukkan suatu komitmen perusahaan untuk terus tumbuh secara berkelanjutan.
Kemudian untuk mempertahankan kinerja yang baik di tahun 2017, pada tahun 2018 salah satu strategi yang akan dilakukan adalah meningkatkan fee based income melalui transactional banking dan pengembangan internet banking corporate.
Red/JM
Komentar