Sukabumi, Jurnalmedia.com – Salah satu calon Gubernur Jawa Barat Ahmad Syaikhu sempat di protes dan tolak mahasisiwa saat menghadiri dan menjadi pemateri seminar nasional sebagai di audotorium kampus Universitas Muhammadiyah Sukabumi (UMMI). a mahasiswa yang memprotes memaksa masuk ke ruang auditorium tempat acara seminar berlangsung.
Peristiwa berawal sewaktu kedatangan Syaikhu ke kampus UMMI untuk mengisi materi pada Seminar Nasional Audit bertajuk ‘Mendeteksi Fraud Secara Dini’ yang digelar oleh mahasiswa Fakultas Ekonomi UMMI.
Sempat terjadi ketegangan sketika mahasiswa mencoba merangsek ke ruangan auditorium. Aksi saling dorong terjadi antara pihak kampus dengan mahasiswa untuk bisa masuk ke ruangan auditorium dan mendesak acara dihentikan.
Ketegangan mereda saat Rektor UMMI Sakti Alamsyah menemui mahasiswa untuk proses mediasi. Hingga pukul 10.00 WIB terpantau sejumlah polisi berjaga di luar kampus.
Meski pun mendapat protes acara seminar tersebut tetap dilaksanakan, pihak kampus tengah mencoba berkomunikasi dengan Syaikhu.
Endi Riana Irmansyah, ketua Ikatan Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sukabumi, tetap menolak kedatangan Syaikhu yang menurutnya sudah resmi menjadi cawagub oleh KPU Jabar.
“Sudah jelas ada larangan tegas dilarang datang ke lembaga pendidikan, kami mengharapkan agar kampus ini netral agar kampus ini tidak dijadikan tempat kampanye. Apapun alasannya peraturan KPU mengenai etika kampanye harus ditegakkan,” ucapnya.
“Karena di sini Panwas pun kita lihat, tidak berupaya dengan baik, maka kita dari elemen mahasiswa, menolak kedatangan salah satu cawagub yang sudah datang tadi,” ujar Endi menambahkan.
Apapun alasannya, sambung Endi, status Syaikhu sudah ditetapkan sebagai cawagub Jabar. “Walaupun tidak kampanye, sudah melekat statusnya. Kita tidak menolak kedatangan cawagub, tapi menolak kampanye di kampus. Siapa pun itu,”ujarnya..
Ketua Panwas Kota Sukabumi Muhamad Aminudin, mengungkapkan, pihaknya akan terus memantau kegiatan seminar ini setelah mendapati laporan dari mahasiswa. Selain itu, pihaknya akan mempelajari apa yang dilakukan calon di acara seminar ini.
“Menurut PKPU, sepanjang tidak melakukan ajakan dan juga atribut partai syah-syah saja calon tersebut. Setelah saya konfirmasi pihak panitia, ternyata beliau menjadi salah seorang pemateri,” ujarnya.
Namun, lanjutnya. pihaknya akan terus melakukan pemantuan terhadap kegiatan calon wakil gubernur tersebut.
Ahkmad Syaikhu usai memberikan materi kepada awal media mengungkapkan, pihaknya mendapati undangan dari Ummi Sukabumi sebagai pemberi materi. Dan undangannya sudah jauh-jauh hari sebelum penetapan KPU. “Jadi saya ke Ummi Sukabumi bukan untuk kampanye. Namun kredibilitas saya untuk menjadi pemateri. Sekali bukan untuk kampanye,” tegasnya.
Sementara itu, Rektor Universitas Muhammadiyah Sukabumi (UMMI) Sakti Alamsyah menjelaskan bahwa Syaikhu memang sengaja diundang sebagai pembicara karena keahliannya dan tidak ada keterkaitan dengan kampanye politik atau Pilgub Jabar 2018. Kegiatan seminar tersebut sudah direncanakan sejak November 2017.
“Surat telah kami sampaikan kepada narasumber kaitan masalah Fraud atau kecurangan-kecurangan dalam bidang akuntansi dan orang yang menguasai keilmuan itu sangat terbatas,” ucap Sakti di auditorium kampus UMMI, Jalan R. Syamsudin, Kota Sukabumi, Rabu (7/3/2018).
“Kami mendapat rujukan dari Ikatan Akuntan Indonesia untuk menjumpai bapak Ahmad Syaikhu yang pada saat itu tidak ada keterkaitan dengan beliau sebagai calon wakil gubernur,”katanya.
Sakti menegaskan sejak dilayangkannya undangan hingga acara berlangsung tidak ada klarifikasi dan perbaikan dalam susunan acara. “Kegiatan tidak pernah diklarifikasi dan perbaikan, pemberi materi juga sama dan waktunya juga sama. Meski begitu tidak ada hubungan sedikitpun antara UMMI dengan partai politik,”pungkas Sakti.
Red/JM
Komentar