Bandung, JurnalMedia.com – Usai melakukan lobi dan negosiasi dengan UNESCO di Paris, Perancis, pekan lalu tentang penetapan Pencak Silat sebagai warisan budaya tak benda, Wali Kota Bandung M. Ridwan Kamil optimis kesenian asli Indonesia itu bisa diakui UNESCO.
“Saya sangat optimis, karena kunci argumentasinya sangat kuat. Nanti duta besar kita di UNESCO, Pak Fauzi, juga akan melobi terus-menerus,” ungkap Ridwan di Balai Kota Bandung, Selasa (16/5/2017).
Kekuatan itu, menurut Ridwan, terletak pada kombinasi antara seni musik, seni bela diri, olahraga, dan seni busana.
“Tidak ada beladiri di dunia lain yang memiliki empat aspek budaya itu dalam satu kegiatan budaya,” imbuh Ridwan.
Diberitakan sebelumnya, Ridwan dipercaya oleh pemerintah pusat untuk melakukan negosiasi dengan UNESCO guna meyakinkan mereka agar menetapkan Pencak Silat sebagai warisan budaya tak benda asli Indonesia. Ia datang bersama 27 orang rombongan dari Masyarakat Pencak Silat Indonesia (MASPI).
Ia mengatakan, selain melakukan lobi, tim Indonesia juga mempresentasikan tampilan Pencak Silat dengan sangat baik mulai dari penampilan pencak silat sebagai bela diri, seni, dan atraksi kekebalan. Atraksi tersebut, menurut Ridwan, cukup menyita perhatian karena dianggap unik oleh orang luar negeri.
“Kemudian mereka melakukan kegiatan workshop-workshop juga dengan warga Perancis untuk mempopulerkan silat,karena ternyata di sana ada padepokan silat yang anggotanya orang-orang Perancis. Mudah-mudahan bisa jadi satu nilai tambah,” tutur pria berkacamata itu.
Delegasi Indonesia tampil di hadapan lebih dari 1000 penonton. Puluhan duta besar UNESCO dari berbagai negara juga turut menyaksikan penampilan tersebut.
“Cara memenangkan pengakuan itu juga harus didukung oleh negara lain. Itu nanti adalah tugas duta besar UNESCO melobi negara lain untuk mendukung kita,” imbuh Ridwan.
Proses lobi dan berbagai upaya lainnya akan terus dilakukan Indonesia hingga masa proses penjurian selesai. Adapun pengumuman penetapan oleh UNESCO rencananya akan dilakukan pada akhir tahun 2018 atau awal tahun 2019 mendatang.
Komentar