Bandung, Jurnalmedia.com – Ada harapan besar yang berada dalam benar Hj Lilis Boy. Politisi perempuan yang juga anggota DPRD Provinsi Jawa Barat (Jabar) ini sangat mendambakan Kabupaten Cianjur bersih dari sampah. Keprihatinan kader Partai Demokrat ini sangat beralasan. Betapa tidak, volume sampah dari tahun ke tahun di daerah pemilihannya itu semakin meningkat. Bayangkan, volume sampah yang dulunya hanya 134 ton per hari kini naik menjadi 180 ton per hari yang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Pasir Sembung.
“Kondisi ini butuh penanganan khusus,” tandas Hj Lilis Boy saat ditemui di Komisi II DPRD Jabar, beberapa hari lalu.
Karena kondisi ini, ia mengingatkan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Cianjur agar lebih serius menangani sampah ini. “Kami sudah menjalin kerjasama dengan DLH dengan membuat bank sampah. Hanya saja dari 36 sampah ini yang berfungsi cuma 6,” ujar Hj Lilis Boy.
Adanya bank sampah tersebut, lanjut ia, bisa membina warga terutama ibu-ibu rumah tangga. “Mereka ini terkendala keuangan. Tapi alhamdulillah penanganan sampah ini juga dibantu oleh alumni SMAN 1 angkatan 76 Cianjur. Mereka ini juga punya semangat yang sama untuk menjadikan Cianjur bersih dari sampah. Kami juga berharap pemerintah setempat menanggapi masalah ini dengan serius,” tutur anggota Komisi II DPRD Jabar ini.
Selain sampah, Hj Lilis Boy juga optimis dengan sektor pariwisata di Cianjur. Ia melihatnya sangat menjanjikan jika dikelola dengan benar. Misalnya tempat wisata seperti di Cibodas, Gunung Padang, dan sejumlah tempat wisata lainnya.
Jika tempat wisata ini dikelola secara baik dan benar, ia optimitis bisa mendatangkan pendapatan bagi masyarakat, terutama bagi konstituennya. “Keberadaan saya mewakili mereka di DPRD Jabar bukan untuk kepentingan pribadi, melainkan saya akan berjuang untuk masyarakat Cianjur atas nama partai saya Demokrat. Karena biar bagaimanapun Demokrat akan memerhatikan kemakmuran masyarakat Cianjur,” aku Hj Lilis Boy.
Ia menambahkan, sektor pariwisata ini berhubungan erat dengan insfrastruktur, karena ketika sektor pariwisata dibangun, maka otomatis harus didukung insfrastruktur. Kalau infrastruktur jalan provinsi sudah baik, tapi kalau jalan Kab Cianjur masih terus ditingkatkan, terutama di Cianjur selatan. “Bidang pariwisata di Kab Cianjur sangat bagus sekali, seperti di Cempaka ada curug, Naringgul ada air terjun,” pujinya.
Tak hanya itu. Ia juga memiliki program jangka pendek. Apa itu? Ia ingin memperjuangkan ekonomi masyarakat Cianjur, karena dari hasil alam sangat mendukung, seperti Perhutani, perkebunan, dan pertanian sangat mendukung.
“Saya ingin perjuangkan terutama pengembangan usaha harus kemana untuk penyaluran hasil panen. Karena tahun sebelumnya bibit yang diperbantukan untuk petani sangat baik, tapi yang perlu kita pikirkan hasil panen mereka ini harus dibawa kemana,” kata dia.
Untuk itu, lanjut dia, Pemerintah Daerah Kab Cianjur harus memerhatikan BUMD, karena dengan jarak tempuh misalnya ke Kecamatan Takokak atau Cikadu kurang lebih empat hingga lima jam mengguanakan alat angkut.
Otomatis saat petani tidak memiliki alat angkut maka akan menambah biaya transpotasi. Sementara hasil panen kemarin kalau sedang banyak seperti kol itu harganya jatuh. Bahkan harga kol sempat terjun bebas hingga Rp 400 rupiah per kilogram.
Bidang perikanan juga menjanjikan, terutama di Cianjur selatan. “Tim sukses saya di Agrabinta sudah panen kepiting, lobster dan udang. Namun sejauhmana bantuan pemerintah untuk mendatangkan pembeli dari Jakarta yang tidak melalui tengkulak,” beber dia.
Dg
Komentar