Bandung, JurnalMedia.com – Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat Ahmad Hadadi mengatakan pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) terutama pada jenjang SMK mengakui masih banyak kendala. Begitu pula pada jenjang SMA namun masih lebih baik dibandingkan dengan SMK.
“Kendala utama pelaksanaan UNBK SMK terletak pada mata pelajaran pilihan dan kendala-kendala teknis lainnya seperti sekolah yang tidak mempunyai sarana-prasarananya yang memadai,” ucap Hadadi di Bandung, Minggu (16/4)
Untuk itu, Hadadi menegaskan bahwa Dinas Pendidikan Jawa Barat akan mengadakan ujian susulan bagi para siswa SMK yang terkendala saat pelaksanaan UNBK kemarin. Dia berharap semua masalah yang pernah terjadi dapat diselesaikan dengan baik.
“Untuk ujian susulan Kami adakan pada tanggal 18-19 April 2017 besok. Mudah-mudahan semua kendala baik yang ringan ataupun berat pada pelaksanaan kemarin bisa diselesaikan,” ucapnya.
Hadadi menambahkan, kendala yang terjadi pada saat pelaksanaan (UNBK) kemarin merupakan bagian dari ikhtiar Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk memeratakan pelaksanaan UNBK jenjang SMA dan SMK menjadi 100 persen pada tahun depan.
“UNBK jauh lebih menghemat anggaran dibandingkan dengan ujian nasional berbasis kertas dan pensil (UNKP) atau ujian manual. Saat ini masih sekitar 14 persen SMA dan SMK di daerah yang masih melaksanakan UNKP,” katanya.
Selain semua hal teknis dikontrol Pemerintah Pusat dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, keuntungan lainnya UNBK adalah soal baru diberikan sehari sebelum Hari-H dan banyaknya varian soal sehingga dapat meminimalisasi kecurangan.
“UNBK juga lebih praktis, kami tidak deg-degan karena tidak harus mengawal distribusi soal dan menjaganya di gudang penyimpanan. UNKP juga kan harus memindai hasil jawaban yang butuh tenaga yang sangat besar,” pungkasnya.
Komentar