Simeulue,Juralmedia.com – Memberikan pendidikan anak hingga perguruan tinggi bagi sebagian orang tua di Simeulue adalah hal yang terasa berat luar biasa. Apalagi dengan kondisi yang berpenghasilan pas-pas an.
Untuk sebagian warga Simeuleu untuk bisa kuliah anak Simeulue harus meninggalkan pulau. Paling dekat ke Blang Pidie-Aceh Barat Daya dan ke Meoulaboh, Aceh Barat.
Dalam hal ini orang tua harus mengeluarkan biaya transportasi kapal ferri, harus pula menyediakan tempat tinggal, juga kebutuhan makan seperti sebuah keluarga.
Beberapa waktu silam pernah tersiar kabar Pemkab Simeulue tepatnya di masa Pemerintahan Bupati Riswan NS pernah membentuk Tim agar universitas berdiri di pulau itu.
Namun meski sudah mengeluarkan uang dari Kas Daerah ditaksir hingga miliaran rupiah termasuk beberapa dari anggota DPRK setempat bahkan Pemkab sempat menandatangani MOU dengan sebuah Perguruan Negeri, untuk buka Kelas Jauh namun tak pernah terwujud.
Menimbang banyak hal untuk eksistensi pendidikan anak di Simeulue, seorang Tokoh Masyarakat Simeulue yang tak ingin namanya ditulis memutar pikiran menguras tenaga mendekati Yayasan Kawanad.
Gayung bersambut Ir. Masri, M.Eng, Ketua Yayasan Kawanad yang juga peduli akan Pendidikan Generasi Aceh tak kecuali untuk pendidikan anak anak Simeulue meski tanpa dibantu modal oleh siapapun, bergerak cepat.
Alhamdulillah, Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Simeulue- Aceh, lahir. Tepatnya, Februari 2016 dengan Nomor SK PT Nomor: 605 Tahun 2016 dan Tanggal SK PT 1 Februari 2016.
Seiring waktu STIT Simeulue tumbuh menjadi salah satu Perguruan Tinggi Aktif di Nusantara yang bermodel Perguruan Tinggi, dinaungi oleh Dikti dan tercantum ke dalam Kopertis Wilayah 1.
Baru baru ini Koordinator Perguruan Tinggi Agama Islam Swasta (Kopertais) Wilayah V Aceh, Prof. Dr. H. Warul Walidin, M.A. dan rombongan mengunjungi Kampus STIT Simeulue untuk mengisi mata kuliah bagi para Mahasiswa/i perguruan tersebut.
Didalam mata kuliahnya, sang Profesor memberikan sugesti terhadap mahasiswa STIT Simeulue untuk semangat belajar dan mencintai Perguruan Daerah sendiri.
Dalam keterangan pers yang diterima Ketua Yayasan Kawanad menyikapi kehadiran Prof. Dr. H. Warul Walidi mengaku bangga dan senang. Bahkan sebagai ungkapan rasa terima kasih Dosen Unsyiah ini memberi gelar dengan sebutan Profesor Warul Rahimakumullah.
“Kami seluruh staf yayasan Kawanad dan Civitas Akademika STIT Simeulue, mengucapkan rasa syukur nan luar biasa, bergembira sekali telah berkenan ke kampus STIT Simeulue,” ungkap Masri.
Masri berharap agar STIT Simeulue jadi kebanggaan masyarakat Simeulue dan sekaligus jadi garda terdepan pendidikan di sana.
Lebih lanjut, Yayasan Kawanad selain segera membuka prodi baru, sesuai arahan sang Profesor. Katanya insha Allah membuat juga skil tambahan bagi mahasiswa untuk dilampirkan sebagai ijazah pendamping yakni sertifikasi.
Hal itu diwujudkan kerjasama antara STIT Simeulue dengan lembaga Sertifikasi Teknik Las dan Bubut (Dr. Akhyar, ST.,M.Eng. Sc FT. Unsyiah) dan Workshop Arita Steel Banda Aceh.
Menurut Masri diselah liburan semester akhir Januari 2020, Mahasiswa/i STIT Simeulue berangkat ke Banda Aceh mengikuti pelatihan.
Ar
Komentar