Bandung, Jurnalmedia.com – Pemilihan gubernur dan wakil gubernur provinsi Jawa Barat baru akan berlangsung tahun 2018 mendatang, atau masih sekitar beberapa bulan kedepan. Meski begitu, kompetisi antar kandidat sudah mulai terasa seiring dengan munculnya nama-nama calon yang siap maju dalam hajatan politik lima tahunan di tanah Pasundan tersebut.
Menurut salah satu praktisi hukum H Kunto Setiahadi S.H bahwasannya masayarakat Jabar untuk saat ini sudah siap dalam memperhatikan kandidat calon gubernur dan wakil gubernur.
“Masayarakat sudah mulai pintar dan selektif dalam memilih salah satu calon gubernur melalui sepak terjang kinerja dalam memajukan Jabar serta mengutamakan kesejahteraan masayarakat,” ucapnya saat di temui di kantornya di jalan saturnus tengah 2 Nomor 23 Bandung.
Menurutnya , Untuk memperebutkan kursi nomer 1 di Jawa Barat menuju gedung pakuan sudah banyak terlihat banyak kandidat gubernur memberikan beberapa manuver yang bisa meyakinkan masayarakat Jawa Barat. Akan tetapi suhu dari masayarakat Jawa Barat sendiri jauh berbeda dengan kondisi masayarakat DKI Jakarta rata-rata masayarakat Jabar tidak mudah terhasut kepada berita-berita yang menyimpang, politik uang, agama, dan masih banyak lagi. Sehingga dalam menghadapi masayarakat Jawa Barat para calon harus bisa menyesuaikan diri dengan suhu yang berada di masayarakat Jabar yang terkenal dengan kerendahan hatinya, sopan, baik, banyak silahturahmi serta murah tersenyum. Berdasarkan survei dari berbagai lembaga seperti Indo Riset Konsultan.
Diketahui terdapat tiga faktor utama yang dipertimbangkan warga Jawa Barat dalam memilih gubernur mendatang antaranya merakyat atau perhatian dan melayani masyarakat (21,3%), jujur atau tidak korupsi (12,6%), dan berkinerja bagus (8,4%).
Selain itu, warga Jabar juga menilai terdapat berbagai program yang harus menjadi prioritas Gubernur yakni kesejahteraan rakyat (33,7%), lapangan pekerjaan (26,3%), dan pendidikan (20,9%).
Dari ketiga program prioritas tersebut para calon gubernur dan wakil gubernur harus bisa membaca keinginan-keinginan masayarakat apa yang masayarakat jabar mau,bukan sebaliknya hanya keinginan dari para calon gubernur dan wakil gubernur. Jumlah penduduk jabar sendiri sekitar 46,7 juta jiwa merupakan salah satu jumlah penduduk terbanyak di Jawa dibandingkan di Jawa Timur dan jawa tengah. Hal inilah yang menjadi sorotan para para politik untuk terus memantau perkembangan melebarkan sayapnya merebut suara partainya.
Pemilik HKM Law Firm tersebut menegaskan, untuk memberikan yang terbaik bagi masayarakat Jabar sendiri para calon Gubernur dan wakil Gubernur harus bisa berinteraksi lagsung dengan masayarakat karena untuk zaman sekarang sudah tidak zaman lagi duduk-duduk di kantor.
Pemimpin sekarang harus terjun langsung dan blusukan ke lapangan melihat permasalahan yang terjadi, sehingga para pemimpin tahu apa yang diinginkan oleh masayarakat dalam segi pembangunan dan kesejahteraan,”tutur dia sambil tersenyum.
Jabar merupakan salah satu aset yang luar biasa dari segi SDM, letak yang strategis, pariwisata, kesenian dan kebudayaan serta didukung oleh masayarakat yang ramah. Oleh sebab itu untuk pilkada serentak tahun 2018 tahun depan bisa melahirkan pemimpin yang amanah serta bisa menguasai segala permasalahan di Jabar.
“Pesta demokrasi jabar yang menjadi sorotan pemerintah pusat ini mudah-mudahan berjalan dengan aman, tentram, adil jujur serta bisa melahirkan peimpin yang amanah,” pungkasnya.
Mal
Komentar