JURNAL MEDIA, SAMARINDA — Pemilihan Kepala Daerah telah memasuki babak baru, proses kampanye telah dimulai sejak ditetapkannya nomor urut calon kepala daerah, selain Provinsi Daerah Khusus Jakarta (DKJ), Provinsi Kalimantan Timur juga mendapat sorotan publik.
Menurut Direktur Eksekutif Prisma Insight Center (PIC) Arif Maulana dinamika dan preferensi sosial politik pada pemilihan Gubernur Provinsi kalimantan Timur bisa ditinjau dalam beberapa aspek.
Pertama; Partisipasi politik pemilih, kedua; Demokrasi dan Kepercayaan pada lembaga negara, ketiga; Persepsi tentang kepemimpinan, keempat; Preferensi politik dalam Pilkada 2024, kelima; Perilaku Digital dan keenam; Isu strategis dan agenda ke depan.
Berdasarkan hasil survei PIC Arif Maulana mengungkapkan ada kecenderungan kenaikan partisipasi pemilih pada Pilkada 2024 mendatang dibandingkan dengan Pilkada Kalimantan Timur 2018 lalu.
“Diketahui 2018 lalu partisipasi pemilih sekitar 60 persen, saat ini berdasarkan survei PIC dapat dilihat 70 persen lebih pemilih akan ikut berpartisipasi di Pilkada serentak 2024 mendatang,” ungkap Arif maulana, pada Jumat 27 September 2024.
“Meskipun hanya dua pasangan calon di Pilkada Kalimantan Timur, namun partisipasi cenderung meningkat karena rivalitas calon Gubernur telah menarik bagi banyak warga masyarakat Kaltim,” lanjut Arif.
Dari hasil survei, menurut Arif Maulana pasangan Isran Noor – Hadi Mulyadi ungguli pasangan Rudy Mas’ud – Seno Aji.
“Bisa dilihat dalam paparan survei, jika pemilihan Gubernur dilaksanakan hari ini pasangan Isran Noor – Hadi Mulyadi mendapatkan 63,2 persen jauh mengungguli pasangan Rudy Mas’ud – Seno Aji yang hanya memperoleh 36,3 persen,” jelas Arif.
“Meskipun masih ada 10,5 persen lagi yang belum menentukan pilihan, namun sangat sulit bagi pasangan Rudy Mas’ud – Seno Aji mengungguli pasangan Isran Noor – Hadi Mulyadi,” lanjut Arif.
Populasi survei adalah penduduk Kalimantan Timur yang tersebar di 10 Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Timur. Populasi sasaran adalah penduduk Kalimantan Timur yang telah menjadi pemilih saat survei dilakukan.
Penarikan sampel sepenuhnya dilakukan secara acak menggunakan metode multistage random sampling. Penarikan sampel mempertimbangkan proporsi antara jumlah sampel dengan jumlah penduduk pada setiap Kabupaten/Kota, proporsi perempuan dan laki-laki dan kategori kota dan desa.
Jumlah sampel sebesar 1.200 responden tersebar secara proporsional di 10 kabupaten/Kota. Setelah dilakukan proses kendali mutu, data yang valid untuk dianalisis sebesar 1.192 sample. Menggunakan 1.192 sample, margin of error survei ini sebesar +/- 2,84%, pada tingkat kepercayaan 95%.
Komentar