oleh

Gugus Tugas Lampura Dapati Dua Oknum Tenaga Medis Asik Karaoke

Lampung,  jurnalmedia.com – Dua oknum tenaga medis sedang asik karaoke dengan pasangannya, terjaring Tim gugus tugas terpadu covid-19 Lampung Utara, Senin (04/5/2020).

Makin meningkatnya jumlah pemudik dan ODP menjadi perhatian khusus posko gugus tugas terpadu covid-19 kabupaten lamoung utara. Dengan meningkatkan patroli rutin setiap malam, Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar tetap di rumah, serta mengunakan masker jika terpaksa harus keluar rumah.

Sani Lumi selaku kepala sekretariat gugus tugas terpadu covid 19 bersama unsur TNI, POLRI, SAT POL PP, DISHUB, BPBD dan sejumlah elemen masyarakat melakukan kegiatan rutin, patroli disepanjang jalan yang diduga menjadi ajang kerumunan warga.

Tidak terkecuali kecamatan bukit kemuning, meski berada diujung kabupaten lampung utara, bukit kemuning menjadi salah satu target patroli mengingat banyaknya laporan warga, akan minimnya kesadaran masyarakat untuk mematuhi himbawan pemerintah, seperti sosial distancing, menggunakan masker, dirumah saja dan mencuci tangan menggunakan sabun.

Berbekal informasi dari masyarakat, tim gugus tugas terpadu covid 19 yang dipimpin langsung oleh Sani Lumi melakukan penyisiran di wilayah Simpang Tiga Bukit Kemuning.

Dihadapan sejumlah media Sani Lumi menjelaskan, salah satu target patroli adalah tempat karaoke, ditempat pertama karoake HR cafe tim gabungan mendapati dua pasang remaja sedang asik karaoke sambil menikmati minuman beralkohol.

” Kami (tim) mendapati mereka sedang asik berkaraoke bahkan tidak menggunakan masker, adapun mereka berinisial NN (18), SR (19), AD(19),  AN (20) dievakuasi menuju posko terpadu untuk didata dan diberi pengarahan, sebelum diserahkan kembali kepada orang tua masing-masing,” tukasnya.

Sani Lumi menambahkan tim melanjutkan patroli menuju rumah makan dan karaoke Cinta Kuliner disana tim mendapati 2 pasangan bukan muhrim sedang asik karaoke juga tidak menggunakan masker, terlebih kedua pemuda yang mengaku mahasiswa baru saja pulang dari Bogor.

“Menurut data Kemenkes, Bogor adalah salah satu zona merah, sedangkan kedua pemudi enggan memberitahukan jatidirinya kepada tim, ahirnya tim pun sepakat untuk mengevakuasi yang bersangkutan menuju posko terpadu untuk didata dan diberi arahan,” pungkasnya.

Merasa tidak puas dengan informasi jati diri yang diberikan oleh kedua pemudi yang terjaring patroli, awak jurnalmedia.com bersama anggota tim posko terpadu Bukit Kemuning melakukan investigasi, ahirnya kamipun mendapat keterangan dari orang tua ND (24) ternyata SS (24) dan juga ND berprofesi sebagai bidan dan bekerja di salah satu rumah sakit swasta yang ada dikecamatan Baradatu.

Agus

Komentar