KAB. MUNA, Jurnalmedia.com — Himpunan Pemuda Mahasiswa Pemerhati Lingkungan (HPMPL) Muna desak Pemerintah Daerah menertibkan pelapak ilegal (liar.red) diseputaran tugu Jati Kabupetan Muna.
Berdasarkan fakta di lapangan saat ini milenial maupun kolonial sedang gencar-gencarnya melakukan usaha kuliner di pusat kota Kabupaten Muna. Hal ini tentunya perlu di apresiasi.
Namun ada pemandangan yang kurang elok bisa disaksikan ketika sebagian box-box yang terparkir di seputaran kota Muna ada yang tidak mengantongi izin usaha.
Hal ini sudah jelas menjadi tugas baru pemerintahan untuk menertibkan sedini mungkin guna mengantisipasi box yang akan masuk tanpa menggunakan jalur kordinasi yang jelas. “Kami sangat menginginkan Kota Kami tercinta agar dapat tertata indah dan cantik,” ucap Humas HPMPL Kabupaten Muna, Achmad Mubarak Selasa, (05/01/2021).
Menurutnya, semua pelapak tentunya memiliki hak yang sama dalam melakukan usaha yang mereka inginkan bukan berarti mereka semena-mena menyimpan box dan berdagang sesuka hati tanpa mempertimbangkan sisi keindahan kota muna apalagi tepatnya di jantung kota muna.
“Kami (HPMPL.red) menawarkan kepada pemerintahan Daerah untuk kemudian memisahkan antara pelapak milenial dan pelapak kolonial. Mengapa?. Pelapak milenial di identik dengan kreatifitas yang menarik guna menciptakan suasana yang nyaman entah itu dari sisi desain box, desain halaman, tampilan sajian menu dsb. Sedangkan kolonial lebih cenderung pada menu jualan yang di sajikan bagaimana agar bisa terjual sehingga mengenyampingkan kreatifitas yang lainya seperti desain box, warna box dan lain sebagainya,” paparnya.
Achmad mendesak pemerintahan Daerah Kabupaten Muna untuk segera menertibkan pedagang-pedagang ilegal yang tidak mengantongi izin apalagi hanya mengandalkan kedekatan personal. “Kami mohon kepada bapak Bupati untuk langsung turun tangan secara profesional sebagaimana harapan masyarakat kepada bapak,” pungkasnya.
Azis
Komentar