oleh

Kesadaran Wawasan Kebangsaan Kalangan Muda

Oleh: Andhika Wahyudiono
Dosen Untag Banyuwangi

Pergeseran penting sedang terjadi dalam tatanan global, dimana bangsa-bangsa Asia semakin memberikan kontribusi signifikan dalam ekonomi dan politik dunia. Di tengah perubahan ini, kelompok ASEAN juga terus muncul sebagai basis potensial bagi pertumbuhan dunia baru.

Menyadari kompleksitas situasi yang akan dihadapi hingga tahun 2045, Ketua MPR, Bambang Soesatyo, menyampaikan pandangannya dalam Sidang Tahunan MPR RI. Menurutnya, Indonesia dihadapkan pada realitas yang semakin rumit, di mana Asia akan menjadi pusat pertumbuhan global.

Salah satu aspek yang perlu mendapat perhatian khusus adalah kesadaran wawasan kebangsaan di kalangan generasi muda. Dalam hal ini, terdapat perubahan dalam struktur demografi penduduk, dengan generasi milenial dan generasi Z menjadi dominan di kalangan ASN, dengan kontribusi mencapai 53 persen. Lebih lanjut, proporsi generasi ini juga akan memiliki pengaruh signifikan dalam pemilihan umum 2024, mencapai 61 persen dari jumlah pemilih.

Fenomena ini menunjukkan adanya transisi antargenerasi, baik dalam administrasi pemerintahan maupun dalam ranah politik. Untuk menghadapi perkembangan ini, Bambang Soesatyo menggarisbawahi pentingnya merangsang pemahaman wawasan kebangsaan di kalangan generasi muda.

Proyeksi jangka panjang menunjukkan bahwa pada tahun 2045, Indonesia akan menduduki peringkat keempat dalam ekonomi global. Dengan prediksi ini, Indonesia memiliki potensi untuk menjadi penggerak dalam upaya global untuk membangun kolaborasi erat dan mewujudkan tatanan dunia yang lebih adil dan bermartabat.

Baca Juga  Meski Diguyur Hujan, PWI Pokja Kota Bandung Tetap Berbagi Makanan untuk Berbuka Puasa

Pandangan ini juga sejalan dengan nilai-nilai Pancasila yang telah diwariskan oleh para pendiri bangsa, terutama Bung Karno. Pada intinya, MPR (Majelis Permusyawaratan Rakyat) berkomitmen untuk menjadi tempat memperkuat ideologi Pancasila, sebagai landasan yang menginspirasi dan melindungi kedaulatan rakyat.

Dalam konteks ini, penting untuk memahami bahwa Indonesia bukan hanya sekadar negara yang berkembang, tetapi juga merupakan kekuatan yang berpotensi memberikan pengaruh positif bagi dunia. Dengan melandaskan diri pada nilai-nilai Pancasila, Indonesia dapat berkontribusi dalam membangun hubungan kerjasama global yang berprinsip pada sila-sila Pancasila.

Hal ini merupakan suatu bentuk tanggung jawab dan peran aktif Indonesia dalam menciptakan dunia yang lebih adil, beradab, dan berkelanjutan. Dengan memanfaatkan kekuatan ekonomi dan posisinya di Asia, Indonesia memiliki peluang untuk memainkan peran kunci dalam membentuk masa depan dunia yang lebih cerah.

Untuk alasan inilah, MPR telah memutuskan untuk memainkan peran sentral dalam menjaga kelangsungan nilai-nilai Pancasila dan prinsip kedaulatan rakyat. Konsep ini menjadi dasar yang kuat dalam merespons perubahan global, sehingga Indonesia dapat menjadi pelaku yang memiliki dampak signifikan dalam upaya membangun dunia yang lebih baik.

Baca Juga  Meski Diguyur Hujan, PWI Pokja Kota Bandung Tetap Berbagi Makanan untuk Berbuka Puasa

Mengingat pentingnya hal ini, diperlukan tindakan strategis untuk mendorong pemahaman yang mendalam tentang wawasan kebangsaan di kalangan generasi muda. Melalui langkah-langkah ini, Indonesia dapat memastikan bahwa perubahan yang terjadi dalam dunia yang semakin dinamis akan dihadapi dengan kekuatan dan kebijaksanaan yang memadai.

Selain itu, tindakan ini juga menunjukkan tekad kuat untuk menjaga dan mempromosikan nilai-nilai yang menjadi inti dari jati diri bangsa. Dengan pemahaman yang kuat tentang identitas nasional, generasi muda dapat menjadi agen perubahan yang mampu memberikan kontribusi positif dalam berbagai aspek pembangunan.

Dalam era yang penuh tantangan dan perubahan cepat, menjaga dan memperkuat kesadaran tentang nilai-nilai Pancasila dan prinsip-prinsip dasar negara menjadi semakin penting. MPR sebagai lembaga perwakilan rakyat memiliki peran besar dalam menjaga konsistensi dan relevansi nilai-nilai ini dalam konteks zaman yang terus berkembang.

Dengan merangkul peran ini, Indonesia berkomitmen untuk menjaga fondasi yang kokoh bagi pembangunan nasional yang berkelanjutan dan berdaya saing global.

Baca Juga  Meski Diguyur Hujan, PWI Pokja Kota Bandung Tetap Berbagi Makanan untuk Berbuka Puasa

Penting untuk diakui bahwa generasi muda adalah pilar utama dalam mewujudkan masa depan bangsa. Dengan memberikan pendidikan dan pemahaman yang tepat tentang nilai-nilai kebangsaan, kita dapat memastikan bahwa generasi mendatang memiliki kepekaan terhadap perkembangan global yang dinamis. Melalui pengetahuan dan kesadaran ini, mereka akan menjadi motor penggerak dalam memastikan bahwa perubahan dunia diarahkan menuju arah yang positif dan berkelanjutan.

Ketika generasi muda memahami secara mendalam tentang prinsip-prinsip dan nilai-nilai yang membentuk bangsa ini, mereka akan memiliki fondasi yang kokoh dalam menghadapi tantangan masa depan. Kekuatan dan kebijaksanaan yang mereka miliki akan menjadi alat penting dalam merespons perubahan global dan mengambil bagian dalam memajukan Indonesia serta berkontribusi dalam skala global.

Dengan demikian, MPR dan masyarakat secara keseluruhan perlu bersatu untuk memastikan bahwa pemahaman wawasan kebangsaan ditanamkan dengan kuat pada generasi muda. Langkah ini bukan hanya untuk kepentingan masa kini, tetapi juga untuk membangun pondasi yang kokoh bagi masa depan bangsa yang berdaya saing dan mampu berperan aktif dalam menjawab tuntutan global.

*) Dosen UNTAG Banyuwangi

Komentar

Berita Lainnya