oleh

Korpres MD KAHMI Sukabumi Prihatin Atas Peristiwa Bundir Siswa Diduga Akibat Perundungan

JURNAL MEDIA, SUKABUMI — Menyoroti peristiwa bunuh diri yang dilakukan oleh seorang pelajar di salahsatu sekolah di Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi pada Selasa malam (28/10/2025), yang diduga jadi korban perundungan (bullying) oleh teman-temannya, Koordinator Presidium MD KAHMI Sukabumi Ferry Gustaman, menyampaikan rasa prihatin dan meminta semua pihak untuk mengambil langkah tegas dan cepat.

“Saya merasa perihatin atas kasus yang menimpa AK (14) yang dikabarkan meninggal secara tragis dengan gantung diri. Ini harus menjadi koreksi semua pihak, agar kasus serupa tidak terulang lagi,” ucap Ferry, kepada wartain.com, Rabu 29 Oktober 2025.

Ia juga menekankan pentingnya peran semua pihak dalam mencegah terulangnya kasus serupa. “Saya berharap semua pihak, baik itu Disdik, Kemenag, Dewan Pendidikan, Komite Sekolah, Satuan Pendidikan, Orangtua Siswa maupun masyarakat, dapat belajar dari kejadian ini dan memperkuat upaya pencegahan perundungan di lingkungan sekolah,” pinta Ferry

Baca Juga  Sebut Pantai Ujung Genteng Seperti 'Leuweung', Konten Kreator Asal Garut Bikin Warganet Jampangkulon Geram

“Edukasi mengenai bahaya dan dampak perundungan harus terus digalakkan, baik kepada siswa, guru, maupun orang tua,” tegasnya.

Ferry juga menegaskan pentingnya kolaborasi antara sekolah, keluarga, dan masyarakat dalam menangani isu perundungan. Kolaborasi yang kuat antara sekolah, keluarga, dan masyarakat sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang mendukung bagi anak-anak kita.

“Komunikasi yang baik dan terbuka dapat membantu mencegah dan menangani perundungan dengan lebih efektif. Pengawasan dari semua pihak juga mejadi bagian penting, termasuk adanya materi khusus atau muatan khusu dalam kegiatan pembelajaran yang menambah pendidikan karakter,” jelas Ferry

Selain itu, MD KAHMI Sukabumi akan terus memantau perkembangan kasus ini dan memastikan bahwa langkah-langkah pencegahan dan penanganan perundungan di sekolah-sekolah berjalan efektif.

Baca Juga  Diduga Sopir Mengantuk, Truk Pengangkut Genteng Tabrak Rumah Warga di Jampangkulon

“Kami berkomitmen mengawal kasus ini, khususnya untuk memastikan lingkungan pendidikan yang aman dan nyaman bagi semua siswa. Mari kita bersama-sama membangun budaya sekolah yang saling menghargai dan bebas dari perundungan,” kata Ferry.

Terakhir, Ferry mengajak semua pihak untuk terus berupaya menciptakan lingkungan sekolah yang kondusif dan bebas dari kekerasan.

“Mari kita bersama-sama berkomitmen untuk menciptakan lingkungan sekolah yang aman, nyaman, dan mendukung perkembangan positif bagi semua siswa. Kekerasan dalam bentuk apapun tidak dapat ditoleransi, dan kita harus berupaya keras untuk memastikan hal ini tidak terjadi lagi di masa depan,” pungkasnya.

Pep

Komentar