oleh

Membangun Koncreate: Sebuah Perjalanan Menuju Kebaikan yang Berkelanjutan

JURNAL MEDIA, JAKARTA – Sejak awal tahun 2015, Abdullah Jawaad Ghiyats telah menorehkan jejaknya dalam dunia kebaikan melalui pendirian Koncreate, sebuah wadah bagi anak-anak Rohis SMA di Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Namun, saat itu, Abdullah, yang akrab disapa “Bang Jawaad”, masih seorang siswa SMA yang belum terlibat dalam upaya konstruktif ini. Setelah menyelesaikan kuliahnya di Solo, ia kembali ke Jakarta dengan semangat baru untuk mengabdi kepada masyarakat.

Rasa ingin memberikan kontribusi yang lebih berarti bagi masyarakat mendorong Bang Jawaad dan sekelompok teman serta pembina aktif Koncreate untuk memulai serangkaian diskusi.

Mereka menyadari kebutuhan akan sebuah wadah yang tidak hanya memungkinkan mereka menyalurkan energi positif, tetapi juga memberi dampak yang nyata bagi masyarakat di sekitarnya.

“Pada awalnya, kami hanya mencari wadah untuk mengisi waktu luang dan menyalurkan energi positif kami setelah kami lulus kuliah. Namun, semangat kami berkembang menjadi sesuatu yang lebih besar dari sekadar itu,” ujar Bang Jawaad dalam siaran pers yang ditetima redaksi Selasa 7 Mei 2024.

Baca Juga  Pokja PWI Kota Bandung Tetap Solid dan Tolak Penunjukan Plt yang Melanggar Aturan Organisasi

Setelah serangkaian brainstorming dan pertemuan, mereka mulai merumuskan rencana yang lebih konkret untuk Koncreate.

Pada tahun 2023, setelah bulan Ramadhan, mereka membuat yayasan untuk menarik donatur dan memperkuat struktur organisasi mereka.

Meskipun belum ada kepengurusan resmi yang diumumkan, Koncreate telah menetapkan domisili yayasan mereka di Pasar Minggu.

Di awal perjalanannya, Koncreate lebih fokus pada kegiatan seminar yang berkaitan dengan Rohis.

Namun, dari tahun 2015 hingga 2023, mereka mengalami periode vakum tanpa kegiatan yang signifikan. Namun, semangat untuk mengaktifkan kembali Koncreate tidak pernah padam.

Mereka ingin menciptakan wadah yang tidak hanya memberikan tempat bagi anak-anak muda untuk berkumpul, tetapi juga memberikan dampak yang nyata bagi masyarakat sekitarnya.

Baca Juga  Akhiri Konflik, Dua Kubu PWI Bersatu Tandatangani Panitia Bersama Kongres Persatuan

Awal aktivasi Koncreate setelah vakum tersebut membawa perubahan signifikan. Mereka mulai melihat kebutuhan nyata dalam komunitas mereka dan meresponnya dengan cepat.

Dari penentuan kepengurusan hingga pelaksanaan program-program seperti nasi Jumat dan beasiswa, Koncreate bergerak cepat dalam menjawab kebutuhan masyarakat di sekitarnya.

“Saat ini, fokus utama kami adalah pada pendidikan dan pemberdayaan masyarakat. Kami ingin menciptakan program-program yang tidak hanya memberikan bantuan langsung, tetapi juga memberdayakan mereka untuk mandiri,” jelas Bang Jawaad.

Dalam rencana ke depannya, Koncreate berencana untuk terus mengevaluasi program-program yang sudah ada, serta merumuskan strategi baru untuk meningkatkan dampak mereka.

Salah satu rencana yang mereka canangkan adalah pengadaan bootcamp di sekolah-sekolah sebagai upaya untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada generasi muda.

Baca Juga  Meluruskan Fakta: Edukasi Publik atas Status Organisasi PWI dan Klaim Kepemimpinan

“Dengan harapan, Koncreate akan menjadi komunitas yang berkelanjutan dan berdampak positif bagi masyarakat. Kami ingin melihatnya tumbuh dan berkembang tidak hanya sebagai wadah untuk menyalurkan energi positif, tetapi juga sebagai agen perubahan yang nyata,” pungkas Bang Jawaad.

Melalui perjalanan yang panjang dan penuh tantangan, Koncreate terus membuktikan bahwa dengan semangat dan komitmen, kita bisa menciptakan perubahan yang berarti dalam masyarakat. Semoga Koncreate akan terus menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk berbuat kebaikan dan mewujudkan perubahan yang positif.

***

Komentar