Bandung, JurnalMedia.com – Berbagai lukisan karya para pelukis Indonesia, terpajang rapi di stan-stan Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Enhaii. Ajang Pasar Seni Lukis Bandung 2017, yang baru pertama digelar di kota Bandung ini, menghadirkan para pelukis dari berbagai daerah di Indonesia.
Seorang pelukis Anggik Suyatno asal Surabaya menuturkan, dirinya menghabiskan satu hingga dua bulan membuat suatu karya.
“Tergantung besar kecilnya lukisan juga, begitupun tingkat kesulitan suatu gambar, biasanya satu bulan saya bisa membuat satu lukisan,” jelas Anggik.
Pria yang dulunya petani ini juga menceritakan jika ada objek yang akan dilukis, biasanya di foto dan datang langsung dengan membawa kertas untuk bikin sket.
“Senang melukis sejak kecil. Namun mulai menyukai lukisan padi atau sawah sejak 2012. Harga satu lukisan saya jual mulai dari ratusan ribu, hingga Rp 30 juta. Hasil karya saya jual melalui pameran seperti ini, juga melalui media sosial,” pungkasnya.
Senada, Ketua Pasar Seni Lukis Bandung Enhaii 2017 Abu Djumhur menjelaskan, Pasar Seni Lukis Enhaii 2017 berskala nasional ini, berlangsung mulai 24-30 Maret di Doom STP-Enhaii Bandung.
“Awalnya saya pesimis even ini tak bisa terwujud. Namun berkat bantuan semua rekan, temen pelukis dari Jember, Bojonegoro, Yogyakarta, Bali, Kalimantan dan Tangerang, akhirnya bisa berjalan,” Ucap Abu disela kegiatan.
Dia heran, kota Bandung yang dinobatkan sebagai kota kreatif dunia oleh UNESCO 2015 lalu, hingga saat ini tak memiliki gedung seni yang representatif.
“Ironis, di satu sisi Bandung gudangnya seniman, disisi lain ruang untuk berekspresi tidak ada. Lihat Surabaya, mereka sudah 9 kali menggelar ajang seperti ini, lha kita baru sekali ini,” pungkas Abu.
Pasar Seni Lukis Bandung Enhaii 2017 dibuka secara resmi oleh Wakil Gubernur Jawa-Barat Deddy Mizwar.
Mal
Komentar