JURNAL MEDIA, BANDUNG — Perayaan tahun Baru Imlek 2573 Kongzili di Kota Bandung berlangsung khidmat namun tetap meriah.
Hingga jelang tengah malam, beberapa vihara di Kota Bandung menjalankan ibadah dengan khusyuk. Salah satunya di Vihara Dharma Ramsi.
Puluhan orang nampak sibuk mempersiapkan diri menuju ibadah yang baru digelar pukul 23.00 WIB. Pelaksanaan ibadah juga dibarengi dengan penyalaan lilin imlek berukuran kecil hingga besar.
“Berlangsung lancar (persiapan imlek). Umat mulai berdatangan. Tapi kalau lilin baru menyala pukul 11 malam,” ucap Asikin, pengelola vihara.
Ia tak bisa memastikan jumlah umat yang datang ke Vihara Dharma Ramsi pada hari ini, 1 Februari 2022.
Hanya saja, Vihara Dharma Ramsi sudah memberlakukan pembatasan dan waktu ibadah secara bergiliran sebagai antisipasi terjadinya kerumunan.
“Yang pasti hanya 30 orang kapasitasnya. Dan kita lengkapi juga fasilitas scan barcode di depan,” terang Asikin.
Setelah persiapan di vihara, masyarakat sekitar Vihara Dharma Ramsi, di Kelurahan Jamika juga dimeriahkan penampilan singkat kelompok barongsai. Warga termasuk anak-anak nampak antusias menyaksikan sesi tersebut.
Amel misalnya. Siswi SMP As Salam ini mengaku senang bisa melihat barongsai jelang perayaan tahun baru Imlek. Kendati nampak ketakutan, namun ia terus mengambil gambar video sesi penampilan ini.
“Takut sih. Dan sebenarnya kurang tahu apa nama sesinya. Tapi seru juga, ini kan nggak setiap hari ada,” ucap wanita yang juga merupakan anggota Karang Taruna RW 04 Kelurahan Jamika ini.
Tidak jauh dari Vihara Dharma Ramsi, ada Vihara Tanda Bhakti yang juga menggelar ibadah di malam jelang Tahun Baru Imlek.
Pembina di vihara ini, Tan Tjong Boe menyebut, kegiatan ibadah di Vihara Dharma Ramsi sudah berlangsung sejak pukul 20.00 WIB.
“Imlek tahun ini temanya mendekatkan diri kepada Tuhan. Mendoakan diri, bangsa, umat, dan yang utama itu keselamatan serta kesehatan,” ucap Tan Tjong Boe.
Ia juga menjelaskan tahun 2573 Kongzili merupakan tahun macan. Dalam kepercayaan Tionghoa, shio macan ini juga memiliki ambisi dan optimisme luar biasa.
Secara teknis, Boe juga menceritakan perayaan Imlek tahun ini jauh lebih menyenangkan dibanding tahun lalu. Pasalnya, sudah dua tahun umat Buddha merayakan Imlek dalam suasana pembatasan sosial akibat pandemi.
“2021 itu kita benar-benar enggak bisa ngapa-ngapain. Maksudnya tuh beberapa ritual yang menimbulkan kerumunan enggak bisa kami gelar,” kenangnya.
Sama dengan Vihara Dharma Ramsi, di Vihara Tanda Bhakti juga para pengurus menerapkan pembatasan bagi umat yang beribadah.
Kapasitas vihara dibatasi menjadi 30 orang saja. Begitupula protokol kesehatan dijalankan begitu ketat di vihara ini.
Boe berharap tahun 2573 Kongzili bisa menjadi titik balik bagi Kota Bandung dan bangsa Indonesia untuk bangkit dari pandemi.
Ia juga masih dalam suasana bangga karena Vihara Tanda Bhakti baru saja menjadi tuan rumah Kampung Toleransi kelima di Kota Bandung yang belum lama ini diresmikan Plt. Wali Kota Bandung, Yana Mulyana.
“Toleransi adalah peninggalan hebat dari leluhur. Kita baru saja diresmikan sebagai kampung toleransi. Momentum hari besar keagamaan ini merupakan cara kita mengimplementasikan toleransi itu agar jadi nyata,” ucapnya.
***
Komentar