Bandung, Jurnalmedia.com – Wali Kota Bandung M.Ridwan Kamil mengatakan Islam dari dulu sampai sekarang tidak ada perubahan, cuma yang membedakan ialah caranya. Seperti contoh kalau dulu membaca Al-Qur’an pakai kitabnya langsung, namun dengan perkembangan zaman sekarang membaca Al-Qur’an bisa menggunakan gadget.
“Agama Islam dari dulu hingga sekarang tidak ada perubahan, tetapi hanya caranya saja yang membedakan dari dulu. Jika dulu kalau membaca Al-Qur’an memakai kitab Al-Qur’an, tetapi kalau sekarang kita bisa menggunakan teknologi yang dinamakan hape. Kalau dalam pengajian saya lihat ibu-ibu pakai hape atau Ipad,” tuturnya.
Hal tersebut dikemukakan oleh Wali Kota Bandung M.Ridwan Kamil saat membuka acara Musabaqoh Kitab Kuning di Pondok Pesantren Miftahul Falah, Jalan Gede Bage Selatan, Kota Bandung, Kamis (06/04/2017).
Lanjutnya, Emil mengatakan supaya kitab kuning langgeng dan lebih mudah diakses alangkah baiknya ada versi digitalnya dengan progran digitalisasi kitab kuning selanjutnya nasihat-nasihat pendek yang ada didalam kitab kuning lebih baik dibukukan.
“Biar mudah diakses kita buat versi digitalnya, dan nasihat-nasihat pendek yang ada di kitab kuning dibuat bukunya. Sebagai langkah kegelisahan saya sekarang, karena nilai kebutuhan membaca masyarakat sangatlah rendah, karena waktunya banyak digunakan untuk mengakses media sosial dibanding membaca buku,” ujarnya.
Selain itu, Emil mengatakan program kerjanya selama ini ingin mengedepankan hal-hal yang berbau keagamaan. Seperti subuh berjamaah dan magrib mengaji sebagai langkah untuk mengajak masyarakat lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT.
“Banyak program yang sudah terlaksana, tidak hanya taman saja yang saya buat, namun saya ingin membuat Kota Bandung lebih agamis. Maka dari itu, saya membuat program subuh mengaji dan magrib berjamaah. Karena nanti saya akan dimintai pertanggung jawabannya oleh Allah SWT sebagai pemimpin yang mengajak kebaikan kepada umat dan mengurusi keIslaman umat,” imbuhnya.
Selain itu, Emil mengatakan di Kota Bandung tepatnya di wilayah Gede Bage akan dibuat gedung pusat pengembangan Tilawatul Qur’an dengan biaya sebesar 27 Miliyar sebagai komitmen Pemerintah Kota Bandung ingin mengajak masyarakat mencintai Al-Qur’an.
Kota Bandung sendiri secara konsisten mengembangkan Tilawatul Qur’an dengan hasil menjuarai 6 kali berturut-turut se-Jawa Barat, dimana juara-juaranya diberikan hadiah untuk beribadah haji oleh Pemerintah Kota Bandung. “Kita yang paling konsisten, terbukti dengan 6 kali menjuarai sejawa barat, dan mereka yang juara, kita beri hadiah untuk melaksanakan Ibadah Haji,” katanya.
Ridwan Kamil berpesan, Musabaqoh yang sudah dilaksanakan kedua kalinya ini, harus langgeng dan konsisten digelar untuk mencari bibit-bibit unggul yang pandai membaca kitab. “Pesan dari saya, kegiatan seperti ini harus berjalan terus dan langgeng digelar,” tandasnya.
Komentar