oleh

Yana: Program Sabandung Harus Terus Begulir

Bandung, jurnalmedia.com – Wakil Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Bandung, Yana Mulyana meminta aparat kewilayahan terus menggerakan program Sangu Bancakan Urang Bandung (Sabandung). Pasalnya, masih banyak warga yang membutuhkan bantuan.

Menurut Yana, Pemerintah Kota (Pemkot) memang mulai memberikan kelonggaran di sejumlah sektor pada Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) proporsional hingga 26 Juni mendatang. Namun Relaksasi belum bisa langsung mengembalikan kondisi masyarakat pada kondisi normal. Sehingga, warga terdampat tetap membutuhkan dukungan.

“Meskipun ada relaksasi tidak serta merta instan membuat ekonomi bergerak. Itu belum tentu langsung mendongkrak keadaan sosial ekonomi warga yang terdampak. Itu tentu berproses,” ucap Yana di dapur umum Sabandung Kelurahan Sindangjaya, Kecamatan Mandalajati, Senin (15/6/2020).

Baca Juga  Bantu Masyarakat Prasejahtera, Baznas Jabar Bedah Rumah di Purwakarta

Yana mengungkapkan, program Sabandung bukan hanya sebatas penyambung pangan melalui paket nasi. Lebih dari itu, merupakan wujud nyata dukungan moral guna mendongkrak motivasi dalam kehidupan bermasyarakat.

“Alhamdulillah ini terbukti meskipun di tengah wabah tapi masyarakat Kota Bandung gotong royongnya luar biasa. Selama gotong royong dan kepedulian ini bisa dilakukan kenapa tidak dilakukan terus,” ujarnya..

Sementara itu, Camat Mandalajati, Yana Rusmulyana mengungkapkan, wilayahnya tetap rutin menggelar Sabandung setiap minggu. Setiap pekan, pihaknya menyalurkan lebih dari 1.000 paket nasi.

“Semuanya di sini ada empat kelurahan, rata-rata itu minimal 250 bungkus nasi dibuat per kelurahan. Bahkan ada yang 300 bungkus. Waktu itu di Jatihandap sampai 500 bungkus. Masing-masing kelurahan buatnya beda-beda harinya. Tapi yang pasti seminggu sekali,” kata Rusmulyana.

Baca Juga  CASHBACK

Rusmulyana mengakui program Sabandung ini menjadi pemantik kebersamaan di tengah masyarakat. Bahkan, masyarakat Kecamatan Mandalajati semakin tertarik berbagi kepedulian dengan turut memberikan bantuan membuat paket nasi.

“Masyarakat berpatisipasi. Sebagian ada realokasi dari PIPPK, tapi itu hanya stimulus. Karena pada akhirnya banyak warga yang ikut menyumbang,” katanya.

Red

Komentar