Bandung, Jurnalmedia.com – Komisi V DPRD Jabar merekomendasikan kepada Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar dan Dewan Pendidikan Jabar membentuk tim investigasi terkait dugaan kebocoran soal dan kunci jawaban Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) 2018 tingkat SLTA di media sosial.
Ketua Komisi V DPRD Jabar, Syamsul Bachri mengatakan, pembentukan tim investigasi sangat penting dalam mendalami indikasi adanya kebocoran soal USBN 2018 tingkat SLTA (SMA-SMK dan MAN). Tim ini dibentuk oleh Disdik Jabar dengan melibatkan Dewan Pendidikan, dan penggiat pendidikan.
Masa kerja tim ini selama satu minggu, dibekali surat tugas yang dikeluarkan Disdik Jabar. Setelah tim terbentuk, dilanjutkan membuat langkah-langkah yang harus dilakukan, apa saja yang harus diinvestigasi.
“Bila nanti ditemukan adanya pelanggaran administrasi, ya silakan rekomendasikan. Apakah regulasinya harus diubah atau bagaimana,” ujar Syamsul usai rapat kerja dengan Disdik Jabar, Senin (26/3).
Namun, bila ditemukan ada unsur kesengajaan yang mengandung unsur kriminal, tim investigasi ini bisa merekomendasikan ke aparat kepolisian dan kejaksaan. “Biar kedepan tidak ada lagi kebocoran dan orang jadi jera. Apapun hasil kajian dan rekomendasi tim ini kita (Komisi V, red) tunggu saja,” tandasnya.
Sementara Wakil Komisi V, Yomanius Untung mengatakan, kasus terjadinya kebocoran soal dan kunci jawaban sangat memprihatinkan. “Persoalan kebocoran ini jangan dianggap kecil atau sepele, karena menyangkat dunia pendidikan di Jabar dan nasib peserta didik. Apalagi, hasil investigasi FAGI Jabar sudah ditemukan beberapa WA grup dan telah terfollow-up di media massa,” ujarnya.
Menurut Untung, sebenarnya para peserta didik sudah siap untuk menghadapi USBN, tapi adanya kebocoran soal dan kunci jawaban USBN ini bisa berpengaruh terhadap peserta didik.
mun
Komentar