Simeulue, Jurnalmedia.com – Terkait pernyataan diduga Bupati Simeulue, Erli Hasim dalam grup whatApp yang melecehkan profesi wartawan dan menjadi kagaduhan di Kabupaten Simeulue. Dalam hal ini Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Aceh, Drs. H. Tarmilin Usman angkat bicara.
“Saya sangat menyesalkan pernyataan Bupati yang sudah menghina profesi wartawan dan kalau benar bupati melakukan pelecehan tersebut harus diproses secara hukum,” ucap Tarmilin, Selasa (18/02/2020).
Menurutnya pernyataan tersebut perlu ada klarifikasi dari Bupati Simeulue Erli Hasim.
Ditegaskan oleh Tarmilin, selayaknya seorang pimpinan publik tidak boleh bersikap arogan dan merendahkan profesi orang lain. “Sebagai seorang pemimpin tidak boleh bersikap demikian,” jelas Ketua PWI Aceh.
Menurutnya setiap ucapan seorang bupati sebagai cerminan dan jadi pijakan bagi publik. Apalagi kata Tarmilin kalau benar telah melakukan pelecehan terhadap profesi wartawan. Ini sebuah sikap tidak terpuji.
Disisi lain Tarmilin juga berharap juga kepada wartawan untuk lebih hati hati dalam bertugas. “Kenapa ada pelecehan, ini juga harus ditelusuri,” sebutnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, kelakuan merendahkan martabat profesi Jurnalis itu diduga dilakukan Bupati Simeulue pasca viralnya berita video mesum dan berita dugaan korupsi Rp 9,6 M dan proyek fiktif Rp 12,8 M.
Dalam screenshot yang diperoleh Waspada dari seseorang dalam Group Keluarga Besar SAS, berinisial MR yang diduga Sekretaris Dinas Perhubungan Simeulue mengunggah sebuah foto/link berita dan ucapan dalam salah satu bahasa daerah setempat.
Kemudian oknum pejabat diduga Bupati Simeulue, EH menyampaikan pernyataan dalam bahasa dengan arti dalam Bahasa Indonesia; “Wartawan2 itu wartawan Taik termasuk anggota DPRK, betul2 tidak menggunakan mata kepala, proyek yang satu itukan yang sedang di kerjakan aleng amabaan menuju miteum, memang ruasnya simpang batu ragi, luar biasa manusianya, saya harapkan kepada semua anggota group SAS jangan tenang2 saja. Bicaralah, kalau begitu di injak2 terus kita, kalian diam2 saja, kalau cerita kalian setinggi Gunung Sibau”.
Ujaran kebencian yang dilakukan oleh oknum diduga Bupati Simeulue kepada Wartawan yang mulai tersiar dari mulut ke mulut melalui media sosial WhatsApp dan telah mematik tanggapan beragam dari sejumlah awak media di Simeulue dan luar Simeulue.
Bahkan dampak dari pernyataan Bupati Simeulue Erli Hasim kondisi di Simeulue saat ini panas dan telah menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat Simeulue
Ar
Komentar