oleh

Manfaat PIPPK, Ini yang Pesan Walikota Untuk Masyarakat Kota Bandung

Bandung, jurnalmedia.com – Wali Kota Bandung, Oded M. Danial menyebut persentase pencapaian Program Inovasi Pembangunan dan Pemberdayaan Kewilayahan (PIPPK) di tiap Kecamatan hingga November 2019 sekitar 90 persen Ia berharap, bulan ini akan semakin besar.

“Saya melihat dari booth tiap Kecamatan, sekitar 87-90 persen. Tapi ini masih berjalan, masih ada waktu sampai Desember ini. Diharapkan lebih dari 90 persen semuanya,” katanya usai meninjau Pameran Gelar Pemberdayaan Masyarakat Kota Bandung 2019 di Sasana Budaya Ganesha, Jalan Tamansari, Kota Bandung, Kamis (5/12/2019).

Namun Mang Oded, sapaan akrabnya, mengatakan indikator keberhasilan PIPPK ini tidak hanya pada persentase tersebut. Tetapi harus memperhatikan penyerapan daya manfaat bagi masyarakatnya.

“Jadi di samping persentasenya bagus atau tinggi, harus ditingkatkan daya manfaatnya bagi masyarakat. Saya rasa setiap tahun sudah lima kali anggaran. Perbaikan-perbaikannya sudah bagus,” ucapnya.

Dengan PIPPK ini, Oded berharap, dapat menyelesaikan masalah-masalah kewilayahan oleh masyarakat di lingkungannya masing-masing, sehingga manfaatnya akan lebih besar dalam pengelolaanya.

“Kepala Daerah lain juga banyak yang tertarik dengan konsep PIPPK ini. Banyak yang bertanya, bahkan ada yang mereplikasi di daerah lain, persoalannya adalah kita harus terus meningkatkan pelaksanaan di lapangan,” ucap Mang Oded.

Menurutnya, di beberepa kecamatan, PIPPK ini bisa mendorong masyarakat agar lebih peduli. Contohnya dengan swakelola, seperti Rancasari yang bisa sampai 1,7 milyar, pemberdayaan masyarakatnya bisa dinilai luar biasa.

“Selain itu ada Marinir (Emak-emak Anti Rentenir) yang bisa menyelesaikan 86 korban rentenir, di Bandung Kulon dengan Gerakan Kantong Seribu (Gentong Sarebu), jadi dengan stimulan dari PIPPK ini bisa tumbuh kesadaran berpartisipasi di masyarakat,” katanya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Bandung, Ema Sumarna sebagai Ketua Tim koordinasi PIPPK mengatakan, PIPPK merupakan bagian dari strategi manajemen Pemkot Bandung dalam desentralisasi, inovasi, dan kolaborasi.

“Pelaksanaanya lebih mengedepankan pada kehidupan yang lebih baik, demokratis, menghargai hak masyarakat dan aspirasi dari bawah yang direfleksikan dalam wujud pemberdayaan masyarakat,” katanya.

Sedangkan Ketua TP PKK Kota Bandung, Siti Muntamah Oded, yang juga mewakili LPM, Karang Taruna, dan Forum RW mengatakan, PIPPK merupakan program unggulan yang dapat dirasakan sampai tingkat RT dan RW.

“Kami mengapresiasi PIPPK yang diharapkan bisa langsung menghadirkan solusi dengan inovasi-inovasi yang digagas masyarakat sendiri. Semoga terus jadi program unggulan dan anggaran yang diberikan bisa bertambah,” ungkapnya.

Umi menambahkan, PIPPK telah mengajarkan cinta sejati untuk Kota Bandung, dan mengajarkan arti tanggung jawab bahwa solusi tidak harus datang dari Pemerintah Pusat atau Daerah.

“Selain itu mengajarkan arti sebuah pengetahuan, kebersamaan, membawa kebaikan-kebaikan dengan satu komando dari Wali Kota, yang terasa sekali oleh LPM, Karang Taruna, Forum RW, dan PPK dalam mengekspresikan dan menghadirkan solusi yang baik,” pungkasnya.

Perlu diketahui, dalam Acara Gelar Pemberdayaan Masyarakat Kota Bandung 2019, selain Pameran Sosialisasi Hasil Pembangunan dan Produk Unggulan PIPPK, diisi dengan pemberian penghargaan kinerja 10 Camat dan 10 Lurah Terbaik, Lomba Sistem Keamanan Lingkungan, Penghargaan Bulan Bakti Gotong Royong Terbaik, Penghargaan Teknologi Tepat Guna Terbaik, dan Penyerahan Smartphone Sapa Warga.

Red

Komentar