oleh

Terkait Pernyataannya Hina Wartawan, Bupati Simeulue Angkat Bicara

Simeulue, jurnalmedia.com – Setelah ramai pemberitaan disejumlah media atas pernyataan Bupati Simuelue dalam grup WhatsApp terkait pelecehan terhadap profesi wartawan, akhirnya Bupati Simeulue angkat bicara.

Saat dikonfirmasi sejumlah media Selasa (18/02/2020), Erli Hasyim tak membantah ucapannya di grup WhatsApp bernama SAS itu. Namun, ia berdalih, tak bermaksud melecehkan profesi wartawan.

Sang bupati pun lantas mengurai awal persoalan, katanya, polemik bermula dari hasil kunjungan kerja komisi C DPRK Simeulue tentang temuan dugaan proyek fiktif Simpang Batu Ragi arah Simpang Patriot.

Mencuatnya dugaan proyek fiktif membuat orang nomor satu di Simeulue itu gerah. Ia pun menuding pemberitaan oknum wartawan tanpa konfirmasi.

“Sebenarnya kita tidak niat sedikitpun melecehkan wartawan. Tapi oknumnya. Jadi, jangan dipahami kalimat itu kepada wartawan secara menyeluruh,“ kata Erli Hasyim kepada sejumlah wartawan.

“Namun, jika ada kawan kawan yang merasa tersinggung. Atas nama pribadi dan Pemerintah Kabupaten Simuelue saya minta maaf,” ucapnya

Pelecehan terhadap profesi wartawan

Sebelumnya, Pasca mencuatnya dugaan proyek fiktif pekerjaan pengaspalan jalan simpang batu ragi arah simpang patriot, tampaknya mematik reaksi Bupati Simeulue Erli Hasyim. Boleh jadi, sang Bupati gerah akibat munculnya pemberitaan sejumlah media terhadap proyek bersumber dari anggaran Doka 2019 itu.

Entah mungkin teledor atau tidak sengaja orang nomor satu di Kabupaten Simeulue itu menuliskan statemen bernada hinaan dan pelecehan terhadap profesi wartawan.Didalam salah satu group WhatsApp

Menanggapi dugaan pelecehan yang dilakukan orang nomor satu di Simeulue itu, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Aceh angkat bicara.

Menurut wartawan senior tersebut ucapan bupati Erli terhadap wartawan dalam grup WhatsApp yang mengarah pada perbuatan pelecehan profesi wartawan, sangatlah tidak pantas. Itu sebabnya, Ia menyayangkan ucapan bupati tersebut.

“Kalau benar Bupati telah melakukan pelecehan terhadap profesi wartawan, tentu sangat kita sayangkan. Ini perlu ada klarifikasi. Selayaknya seorang pimpinan publik, bupati tidak pantas bersikap demikian, karena setiap ucapannya jadi pijakan.

“Melakukan pelecehan terhadap profesi wartawan tentu sebuah sikap tidak terpuji. Saya juga berharap terhadap wartawan untuk lebih berhati-hati dalam bertugas. Kenapa ada pelecehan, perlu juga ditelusuri. “Ujar Ketua PWI Aceh Drs. H. Tarmilin Usman

Meski begitu, kata Tarmilin, pelecehan terhadap profesi wartawan, bisa terancam pidana.”Tentu bisa, karena profesi wartawan dilindungi UU Pers,” tegasnya.

Ar

Komentar