JURNAL MEDIA, BANDUNG — Hampir satu tahun sejak suksesnya kegiatan Festival Sarung Majalaya (FSM), yang diselenggarakan Maret tahun 2022 lalu, dan menghadirkan beragam dampak positif, terutama di lingkungan UKM sarung khas Majalaya, Forum UMKM Nuswantara (FUN) mulai mempersiapkan kehadiran FSM2nd. Persiapan tersebut dimulai dengan kegiatan Focus Group Discussion (FGD), Road to FSM2nd, yang dilaksanakan di Gedung Satuan Pelayanan Perkembangan Industri Pertekstilan Majalaya, Selasa (17/1/23).
Kegiatan yang dihadiri oleh Rombongan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, serta Sekretaris Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Provinsi Jawa Barat ini, juga dihadiri oleh Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kab. Bandung, perwakilan Dinas dari Pemkab Bandung, Camat Majalaya, serta Wakil Bupati Bandung, H. Syahrul Gunawan, S.E.
Pada sambutan pembukaan acara tersebut, Syahrul Gunawan yang mengenakan pakaian yang terbuat dari bahan batik, menyampaikan bahwa pemerintah akan terus mendukung industri Sarung Majalaya yang merupakan warisan budaya Kabupaten Bandung.
Menyambung sambutan Wakil Bupati, Kadisperindag Jawa Barat, Dr. Iendra Sofyan, S.T., M.Si., juga menyampaikan apresiasi dan dukungannya atas penyelenggaraan FSM2nd, dan mengajak masyarakat untuk melestarikan budaya melalui penguatan ekonomi dan industri, serta membagikan cara serta langkah-langkah membangkitkan kembali Industri Sarung di Majalaya.
Menurut Iendra, sebuah Industri dapat dikembangkan dengan menggunakan kurva smile, yang menekankan perbaikan pada sektor konsep, branding, desain, manufaktur, distribusi, pemasaran dan penjualan. Setelah membagikan tips mengembangkan industri, Iendra juga menyampaikan komitmen Disperindag Jawa Barat untuk mempromosikan Sarung Majalaya baik itu di Jawa Barat maupun ke luar Jawa Barat. Iendra lalu membuka FGD secara resmi, dan FGD pun dimulai setelah sesi foto bersama.
FGD yang juga diikuti oleh masyarakat UKM Sarung Majalaya, Ketua FUN Dapil 5 Kab. Bandung, Dede Sutisna, Ketua FUN Kab. Garut, Jaemi Acin, Ketua FUN Terapis Herbalis, Deni Jatnika, Ketua Sumedang Community, Sony Hamdani, Ketua Masyarakat Kuliner Nuswantara (MAKAN), Ega Sukadirdja, Presidium Forum Ikatan Alumni Jawa Barat, Muvi Adhi Umbaran, Pengelola Koperasi JATMAN Subang Sejahtera (KJSS), Neneng Kartika, Ketua Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI), Yesi Endah Sundasari, Ketua KADIN Kab. Bandung, H. Agus Ruslan, Dewan Kehormatan HIPMI Jawa Barat, Cecep Daryus serta Guru Besar IKOPIN University, Dr. Ir. Wawan Lulus Setiawan, M.Sc.AD.
“IKOPIN Univeristy berkomitmen untuk mendukung FSM dengan melaksanakan kegiatan riset terkait pengembangan Industri Sarung di Majalaya.” Tutur Dr. Wawan pada sesi FGD. “Riset ini harapannya dapat dijadikan acuan ilmiah terkait langkah-langkah yang perlu ditempuh untuk mengembangkan industri ini.” Lanjut Wawan.
Sementara itu, H. Agus Ruslan selaku ketua KADIN Kab. Bandung, menyampaikan bahwa saat ini, terjadi penurunan angka yang sangat signifikan dari jumlah UKM pengrajin sarung di Majalaya. Menurut Agus, FSM diharapkan dapat mengangkat kembali jumlah pengrajin sarung, meski untuk itu, komitmen pemerintah juga sangat dibutuhkan.
Menanggapi Agus, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kab. Bandung, Dicky Anugerah, M.Si., juga menyampaikan komitmen Pemkab Bandung untuk menjadikan FSM sebagai agenda rutin tahunan pemerintah Kabupaten Bandung. Selain itu, Pemkab Bandung juga berkomitmen untuk mendukung Pelaku Industri Sarung dengan merangsang penyerapan hasil produksi sarung untuk dipergunakan sebagai bahan pakaian di lingkungan Pemkab Bandung, dan mengajak pengrajin sarung untuk memasukan produk-produknya melalui mekanisme e-katalog. Sarung Majalaya juga rencananya akan dijadikan pakaian wajib di lingkungan sekolah se-Kab. Bandung, dan akan dituangkan dalam bentuk Perda yang menurut Dicky, masih terus digodog oleh Pemkab Bandung.
Dicky juga menuturkan, pihaknya akan bekerjasama dengan Dinas Pariwisata, untuk mempromosikan FSM kepada ASITA, dan merekomendasikan para travel agent, untuk menjadikan FSM sebagai destinasi wisata. Terakhir, Dicky menyampaikan bahwa pihaknya juga akan berkomunikasi dengan Dinas Pendidikan Kab. Bandung, dan meminta untuk mewajibkan siswa-siswi se-Kab. Bandung, untuk menghadiri FSM sebagai bagian dari pembelajaran sejarah atas warisan budaya Kab. Bandung.
FGD ditutup dengan penyambutan dan sesi foto bersama 150 Ibu-ibu anggota Komunitas Cinta Berkain Indonesia, yang jauh-jauh hadir dari Jakarta, untuk memborong sarung Majalaya.
Komentar