oleh

Pariwisata Bisa Tingkatkan PAD dan Buka Lapangan Pekerjaan

Jakarta, JurnalMedia.com – ­­­­Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin Indonesia) menginginkan kegiatan ini bisa dimanfaatkan oleh para pelaku usaha untuk menarik para investor menanamkan modalnya, khususnya bagi industri pariwisata lokal. Selain itu, untuk mendukung Usaha Kecil dan Menengah agar setara dengan perusahaan Multinasional lainnya di Indonesia maupun mancanegara.

Ketua Umum Kadin Indonesia versi kepemimpinan Eddy Ganefo mengatakan bahwa bergeraknya UMKM serta UKM dengan didorong oleh sektor pariwisata tersebut dinilai mampu membuka peluang terciptanya lapangan kerja bagi masyarakat dan juga meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

“Dengan adanya pariwisata ini akan dorong atau menggerakkan UKM, UMKM yang tentunya akan melibatkan banyak sekali masyarakat. Selain itu juga menambah pendapatan masyarakat, juga meningkatkan PAD,” kata Eddy dalam gelaran acara Talk Show & High Tea Business Network ketiga, di ruang Tiara Crown Plaza Hotel, Jl. Gatot Subroto Jakarta, Senin (23/10/17).

Eddy menambahkan, dalam diskusi kali ini pengembangan pariwisata akan difokuskan pada Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan Provinsi Jawa Barat.

“Pariwisata mampu mendatangkan devisa yang sangat besar, termasuk juga membuka lapangan kerja. Diharapkan dapat meningkatkan perekonomian di masing-masing daerah,” ujar Eddy.

Ida Hernida selaku Kepala Dinas pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat mengatakan Kesiapan Jabar yang merupakan salah satu Destinasi Unggulan, Destinasi Halal dan MICE adalah konsentrasi Pemerintah Daerah untuk hal tersebut. Untuk menopang kebutuhan tersebut pemprov Jabar akan segera rampungkan pembuatan Bandara Internasional Jawab Barat (BIJB) di Kartajati, Majalengka.

Selain itu, Kemenpar yang diwaliki oleh Tazbir selaku Asisten Deputi Pengembangan Segmen Pasar Bisnis dan Pemerintahan, mengharapkan adanya sinkronisasi dari beberapa kementerian baik dari Industri Perdagangan-Koperasi, Kementerian Perhubungan, Kementerian Luar Negeri, Semoga Kadin bisa menjembati antar kementerian tersebut demi membantu proses percepatan kunjungan wisatawan.

“Kita harus ada sinkronisasi bersama beberapa kementrian melalui Kadin demi membantu proses percepatan kunjungan wisatawan,”tukasnya.

Disisi lain ASATI dalam membantu percepatan percepatan kunjungan Wisatawan yang merupakan target pemerintah sampai 2019 sebanyak 20 juta untuk Wisman serta 275 juta untuk Wisnus saat ini diperlukan sarana berupa media guna mempermudah wisatawan untuk datang kesuatu destinasi dengan informasi dan data yang mudah diperoleh terutama Wisman. Wonderful Indonesia sudah menjadi buah bibir masyarakat International, tetapi bagaimana mereka bisa menikmati keindahan tersebut. Untuk itulah ASATI hadir dengan menyediakan warung digital Market Place sebagai Platform bagi anggotanya untuk berjualan dan memasarkan product wisata unggulan dari daerah masing-masing. Jangan sampai mereka berkunjung ke wilayah Indonesia tetapi belanjanya bukan dengan WNI, mereka membayar dan belanja ke WNA yang menyediakan warung digital.

 

Tan/Mal

 

 

 

 

 

 

Komentar