Lampung Utara, jurnalmedia.com – Seolah tak peduli, Plt. Bupati Budi Utomo dan Sekda Kab Lampung Utara tidak hadir diacara Festival Cangget Bara, tamu undangan, seniman dan tokoh adat merasa kecewa.
Indonesiana merupakan platform festival budaya yang digelar secara kolosal dan terbesar di Indonesia bahkan pagelaran seni budaya terbesar dan pertama di Asia Tenggara yang dilaksanakan secara virtual dengan melibatkan 2.000 lebih seniman dan budayawan yang tersebar diseluruh Indonesia, yang diselenggarakan oleh kementrian pendidikan dan kebudayaan, Lampung Utara mendapat kesempatan mewakili provinsi Lampung, Platform indonesiana dengan tema Festival Cangget Bara dilaksanakan digedung lapangan tenis indoor pada Jum’at malam (30/10/2020).
Namun sangat disayangkan Festival yang bersekala nasional tersebut tidak dihadiri oleh pejabat tinggi Lampung Utara, acara dibuka oleh asisten III mewakili Plt. Bupati Lampung Utara.
Tampak hadir Plt. Kepala dinas pendidikan dan kebudayaan Mikael Saragih, kepala dinas UMKM Dina Pratiwi Rini serta tokoh adat abung Siwo Migo (sembilan marga /red).
Ketidakhadiran Plt. Bupati dan Sekda Kab Lampung Utara serta pejabat eselon II lainnya otomatis menimbulkan rasa kecewa baik tokoh adat, seniman maupun tamu undangan.
Tidak mampu menutupi kekecewaannya, Akuan Abung gelar Nadikiang Pun Minak yang Abung selaku tokoh adat Lampung pepadun mengecam pejabat yang tidak peduli dengan adat budaya Lampung, dengan nada tegas Akuan Abung mengingatkan Pejabat yang tidak hadir untuk berhati-hati.
“Sekali lagi saya sampaikan pejabat-pejabat yang tidak peduli dengan adat budaya Lampung, hati-hati bisa saja ditangkap KPK, bisa saja tidak sukses, namun bagi pejabat yang hadir mudah – mudahan mendapatkan do’a selamat dari para leluhur, Insha Allah selamat dunia dan akhirat,” tegasnya dihadapan sejumlah awak media.
Akuan Abung menambahkan dengan tidak hadirnya pejabat tinggi Lampung Utara akan menjadi pukulan bagi adik -adik dan Kepala dinas Pendidikan dan Kebudayaan serta seniman agar lebih semangat lagi.
“Mudah-mudahan tahun depan dapat terselenggara lagi acara budaya Cangget Bara yang sesungguhnya dan semoga mereka (pejabat yang tidak hadir /red) dapat menyadari kehilafan mereka,” pungkasnya.
Ditempat yang sama, Arizo Wilian Abung selaku ketua Umum DPD ASITA (Asosiasi Pariwisata) provinsi Lampung saat dikonfirmasi mengatakan dirinya sangat mengapresiasi acara Festival cangget bara, yang diselenggarakan kementrian pendidikan dan kebudayaan, indonesiana yang merupakan platform kebudayaan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
“Dengan diselenggarakan acara tersebut, adat budaya Lampung akan dapat lebih dikenal lagi diseluruh provinsi yang di Indonesia bahkan dunia,” harapnya.
Arizo yang sengaja hadir dari Bandar Lampung juga menyampaikan kekecewaannya.
“Sanggat disayangkan acara besar seperti ini Plt. Bupati selaku kepala daerah dan jajaran pejabat eselon II tidak hadir, seolah tidak peduli padahal acara tersebut sekelas kancah nasional dan dihadiri tokoh adat dan rombongan perwakilan dari kementerian pendidikan,” ucapnya.
Arizo berharap kedepannya Pemda Lampung Utara akan lebih serius lagi memaksimalkan potensi pariwisata dan budaya yang ada di Lampung Utara, serta dapat mengadakan kegiatan yang mampu mengangkat pariwisata serta budaya Lampung dan melibatkan stakeholder pariwisata. ” Outputnya dengan kegiatan seperti ini akan menghidupkan roda perekonomian daerah dan meningkatkan PAD,” pungkasnya.
Antoni salah satu budayawan yang ikut terlibat dalam festival canget bara juga menyampaikan kekecewaannya, ayah dari musisi cilik Lampung Utara (Ruli).
“Seharusnya Plt. Bupati hadir di acara yang besar seperti ini, apalagi dihadiri oleh dirjen kebudayaan serta tamu dari berbagai marga, tapi dia (Plt. Bupati) kok malah tidak hadir, tentu kami sangat kecewa, terlebih kami sudah sejak 2 bulan yang lalu latihan, demi bisa tampil maksimal dihadapan pak bupati,” tukasnya.
Agus
Komentar