BANDUNG, jurnalmedia.com,— Rancangan program proyek Multiyears (tahun jamak) untuk pendanaan pembangunan jalur Tengah Selatan Jawa Barat tahun 2021-2022 diperkirakan membutuhkan dana sebesar Rp.400 Milyar.
Hal itu dikatakan Anggota Komisi IV DPRD Jawa Barat Drs.H. Daddy Rohanady setelah Komisi IV melakukan rapat koordinasi dengan Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Jabar.
Jalur Tengah Selatan panjangnya diperkirakan mencapai 300 KM merupakan akses jalan yang menghubungkan wilayah di Jawa Barat Selatan, mulai dari Sukabumi sampai Karangnunggal Kab.Tasikmayala. Selain itu, nanti jalur tengah selatan ini menjadi penghubung daerah-daerah di jalur Jawa Barat Selatan.
Namun, mengingat cukup panjangnya jalur tengah selatan dan cukup besarnya dana yang dibutuhkan mencapai Rp.400 milyar, “maka pihak Dinas BMPR Jabar merencanakan pembangunannya melalui skema multiyears (tahun jamak) di tahun anggaran 2021 dan 2022. Usulan tersebut, disampaikan pada saat rakerdengan Komisi IV,” kata Daddy Rohanady, Kamis (1/10/2020).
Disampaikan Daddy, Jalur Tengah Selatan Jabar meliputi atau berada di empat (4) wilayah UPTD Pengelolaan Jalan dan Jembatan (PJJ) yaitu berada di wilayah kerja UPTD Wilayah Pelayanan I, UPTD PJJ Wilayah Pelayanan II, UPTD PJJ Wilayah Pelayanan IV, dan UPTD PJJ Wilayah Pelayanan V.
Dirinya juga menilai, kalau dilihat status jalan dari rencana sepanjang 300 KM, memang tidak semua berstatus provinsi, ada sebagian masih status jalan kabupaten. Untuk jalan provinsi terletak di jalan Tegalbuleud- Sagaranten, dan selebih masih jalan kabupaten.
Untuk tahun anggaran 2021 mendatang, Dinas BMPR Jabar secara keseluruhan mengajukan anggaran sebesar Rp. 1,4 Triliun. “Anggaran sebesar itu, selain untuk pemeliharaan, pembangunan dan peningkatan jalan juga untuk pembangunan Masjid Jawa Barat,” terangnya.
“Namun itu baru usulan dari pihak Dinas BMPR Jabar, tentunya akan dibahas lebih lanjut dalam oleh Pansus APBD Murni 2021 mendatang”, tandasnya.
Komentar